
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – 1 blok dengan 20 an petak café remang-remang Pusat jajanan Selera Rakyat (Pujasera) Jalan Kapten Muchtar Tembilahan, Ahad (15/9) sekira pukul 08.30 Wib ludes dilalap jago merah. Tidak ada korban jiwa dan besar kerugian hingga saat ini belum bisa ditaksir.
Beruntung, pada saat terjadi kebakaran Kota Tembilahan sedang diguyur hujan deras sehingga jilatan api tidak merambat lebih luas ke warung pujasera lainnya. Namun begitu, untuk membantu memadamkan kobaran api, 2 unit mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil serta petugas Pemadam swadaya, PSMTI ikut dikerahkan. Hanya dalam waktu lebih kurang 30 menit 1 blok dengan 5 kios pusat jajan serba ada ludes rata menjadi tanah.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dedi Rahman Dayan SIK.M.si melalui Paur Humas Ipda Warno Akman menjelaskan, penyebab kebakaran masih dalam penyidikan petugas dilapangan. Sedangkan jumlah kerugian belum bisa ditaksir.
“Tidak ada korban jiwa. Api terlihatmulai membakar sekitar pukul 8.30 WIB dan baru bisa dipadamkan petugas pemadam sekira pukul 9.00 Wib. Mengingat bangunannya terbuat dari kayu sehingga si jago merah cepat merambat,”tambahnya.
Pasar Pujasera pada awalnya disediakan sebagai warung pusat jajanan masyarakat. Namun belakangan, keberadaan sebahagian besar warung pujasera cukup banyak meresahkan masyarakat karena dinilai sudah beralih fungsi sebagai transaksi bisnis esek-esek.
“kalau seluruhnya ludes juga tak apa-apa bang, lokasi ini cukup membuat kita masyarakat Tembilahan risih. Terlalu banyak isu transaksi malam yang mewarni bisnis dilokasi ini.”Sebut Aman seorang warga Tembilahan ketika sempat berbincang di lokasi kebakaran.
Baru berselang sehari, Sabtu (14/9) sekira pukul 01.00 Wib, peristiwa kebakaran juga meludeskan 5 unit pemukiman warga jalan Merdeka RT 01 RW 02 Desa Kuala lahang Kecamatan Gaung. Meski peristiwa kebakaran ini juga tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan keterangan Camat Gaung, Nursal, penyebab kebakaran hingga saat ini belum diketahui secara pasti karena masih dalam penyidikan pihak Kepolisian.
“hanya kurang lebih selama 1 jam, 5 unit bangunan perumahan warga ludes, rata dengan tanah disebabkan memang material bangunan terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar, apalagi upaya pemadaman hanya dilakukan secara gotong royong menggunakan peralatan apa adanya,”ujar Camat Nursal, Ahad (15/9)
5 unit perumahan warga yang ludes terbakar yakni, rumah milik Moh Hasin (70), Said Mustofa (70 Mudis (42), Mak Ajeng (50) dan rumah Ustad Udin (50).
Saat ini, seluruh korban kebakaran sebanyak 5 KK yang terdiri dari 10 jiwa sementara mereka menumpang dirumah sanak famili dan tetangga terdekat.
“Kita berharap bantuan dari Pemkab Inhil serta masyarakat lainnya, agar bisa meringankan beban warga yang terkena musibah. Mengingat mereka sudah lanjut usia tidak ada tempat tinggal lagi,”pungkas Camat. (dro/tok)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi