10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

974 Unit Handphone BlackBerry atau 1.226 ?

Bagikan..

black berryTembilahan (www.detikriau.org) – Penangkapan Handphpne Blackberry tak bertuan kali ketiga oleh pihak Bea dan Cukai Tembilahan, rabu (31/7) yang lalu belakangan menebar kabar yang tidak sedap. Kabar ini mencuat setelah salah seorang yang mengaku sebagai pemilik barang berhasil dikomfirmasi wartawan. Dikabarkan, jumlah total pengiriman barang sebanyak 1.226 unit.

“saya sendiri heran kenapa jumlah barang tersebut hanya diberitakan sebanyak 974. Barang saya itu seharusnya 1226 unit. Kita terbuka ajalah bang ya. Ini ada permainan bang,” Ungkap  sumber, ayong memulai komfirmasi melalui sambungan telepon selularnya yang sempat direkam wartawan.

Dijelaskan ayong, untuk mencari tau penyebab ketidaksingkronan jumlah barang miliknya itu, Ia mengaku sudah mempertanyakan kepihak kapal, travel dan bahkan pihak bea cukai Tembilahan namun mereka mengakui tidak mengetahui.

“Aku pusing bang. Mau kemana lagi harus mengadu. Jika benar penangkapan bea cukai hanya sebanyak 974 unit, berarti kekurangannya sebanyak 252 unit. Tapi saya juga tak bisa apa-apa bang karena ini memang sudah nasib saya,”Paparnya dengan nada suara lemas.

Masih menurut ayong dalam rekaman berdurasi 5 menit 12 detik itu, biasanya pengiriman barang tidak melalui Tembilahan namun ia mendapatkan arahan dan akhirnya barang miliknyapun tertangkap.

Terkait pengakuan ini, pihak bea cukai Tembilahan membantah. Menurutnya, total jumlah BB hasil penegahan kala itu memang sejumlah 974 dan ada saksi saat melakukan penghitungan.

“totalnya ya hanya sebanyak 974. Jumlah itu sudah sesuai dengan berita acara dan pencacahannya juga ada saksinya,” Jawab pihak Bea dan Cukai Tembilahan melalui kepala seksi kepatuhan internal dan penyuluhan, Agustinus Rahmad Subagyo, selasa (27/8)

Ketika kembali dipertanyakan wartawan apakah saat itu tidak ada semacam dokumen pengiriman barang yang dipegang oleh pihak travel, agustinus menyatakan tidak. Penangkapan saat itu menurutnya dilakukan secara tertutup. Usai ditangkap, barang langsung dibawa ke kantor BC Tembilahan dan langsung dilakukan pencacahan.

Dalam komfirmasi itu juga, saat wartawan mempertanyakan nama travel yang membawa barang saat terjadinya penangkapan, agustinus mengaku kurang hapal. ia menyatakan akan mencoba melihat dokumennya dan kemudian masuk kesalah satu ruangan di kantor BC Tembilahan. Sayangnya, begitu ia kembali menemui wartawan, ia mengaku tidak bisa menyebutkan secara terbuka karena hal ini dibutuhkan untuk melakukan pengembangan. Bahkan saat wartawan juga memintakan siapa saksi yang ikut menghadiri sewaktu melakukan pencacahan, agustinus juga mengelak untuk memberitahukan.

“Ya saksinya pasti adalah. Pokonya ada,” Jawabnya dengan sedikit terbata-bata.

Diakhir komfirmasi ketika kembali dipertegas oleh rekan wartawan, apakah hingga saat ini pihak BC Tembilahan masih belum mengetahui siapa pemilik barangnya, Agustinus membenarkan. (dro)