TEMBILAHAN(www.detikriau.org) – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengajukan penambahan kuota elpiji 3 kg di 2013. Berkemungkinan, melalui usulan tersebut pemerintah pusat akan menyetujui sekitar 7.399.095 Kg atau 18 persen lebih banyak dari alokasi tahun 2012 silam.
Setidaknya sejak dimulainya konversi minyak tanah (Mitan) ke Gas elpiji 3 Kg pada tahun 2009 hingga 2012 kemarin, Inhil, telah menerima sebanyak 144.011 tabung gas elpiji 3 Kg. Meskinya dalam satu tahun, jika dilihat dari jumlah penduduk Inhil saat ini, kuota yang harus disalurkan kepada masyarakat yang disebut dengan rumah tangga miskin (RTM) sebanyak 15.553.188 kg.
Namun pada kenyataanya, pada tahun 2012 silam, Inhil hanya menggunakan sebanyak 4.541.400 kg gas elpiji. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat Inhil, yang masih menggunakan mitan illegal yang didatangkan dari Provinis tetangga yang masih mendapat subsidi, serta mitan oplosan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Inhil, H Rudiansyah, mengatakan jika tidak ada perobahan Inhil, di tahun 2013 ini akan mendapat kuota gas elpiji sebanyak 7.399.095 Kg, atau sama dengan 47, 5 persen dari standar yang sudah ditetapkan.
“Keputusanya tanggal 19 besok. Kalau memang disetujui kita akan mendapat tambahan kota gas elpiji 3 Kg sekitar 18 persen lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2012 kemarin,”ungkapnya Ahad (17/2).
Usulan yang ia sampaikan itu berdasarkan dari peningkatan konsumsi elpiji bersubsidi di yang dilakukan oleh masyarakat Inhil pada 2012 lalu. Maka dari pertemuan pihaknya dengan Kementerian ESDM menghasilkan angka yang telah ia sebutkan itu. Jika hal itu benar-benar terealisasi, maka Perindag akan langsung mengumpukan pihak agen untuk membahas masalah pendistribusiannya.
“Pekan depan kita kumpulkan semua agen. Kita akan bahas banyak persoalan, terutama mengenai pendistribusian gas elpiji 3 Kg kepada masyarakat. Kalau selama ini sistem pendistribusianya masih banyak kekurangan, Insya Allah, kedepan tidak sampai terjadi lagi,”katanya.
Dia menghimbau agar masyarakat dalam hal ini RTM tetap menggunakan gas elpiji 3 Kg. Dan tidak memakai mitan dalam tanda kutip illegal apalagi sampai mengkonsumsi mitan oplosan yang sudah pasti dapat membahayakan keselamatan. Sebab, penggunaan gas bersubsidi jauh lebih hemat dari pada menggunakan mitan.
“Buktinya permintaan gas elpiji 3 Kg terus meningkat. Bahkan kadang-kadang pihak agen merasa kewalahan melayani permintaan masyarakat. Ini bisa dibuktikan dari tidak ada keluhan yang disampaikan pengguna elpiji 3 Kg. Kalau selama ada kita dengar yang meledak, saya rasa itu hanya isu saja. Intinya kita tidak mudah terpengaruh terhadap hal semacam itu,”pesanya.(dro/**)


Tolong kpada pmrintah daerah inhil luntkdi msuk kn agen elpiji k tmpt kmi, kmi di kecamatan kemuning desa keritang hulu sring k lgkaan gas elfiji 3kg dan kmi siap mjadi pgkalan di krnakan prsedian tbung kmi hmpi 12oo tpi isi nya sring ksong dan bisa mghubgi 085271414139