
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Ketua LSM Perjuangan Anak Negeri (PERAN) Firmansyah, mempertanyakan pihak RSUD Puri Husada Tembilahan, terkait minimnya realisasi anggaran untuk pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) pada tahun 2012 yang lalu. Berdasarkan informasi, realisasi paket pengadaan Alkes Anak hanya mencapai 1.5 persen, Alkes kebidanan 2,7 persen dan Alkes Dokter Umum hanya terealisasi sebesar 29 persen.
“Kita mempertanyakan sekaligus kecewa kenapa realisasi proyek bisa seminim itu. Padahal selama ini pihak rumah sakit sering beralasan ketersedian Alkes yang minim hingga berpengaruh pada mutu pelayan yang mereka berikan,” ujarnya melalui HP, Selasa, (5/3).
Sebagaimana diketahui total anggaran Alkes yang terbagi dalam tiga paket kegiatan yakni Alkes untuk Kebidanan, Anak dan Dokter Umum dengan total anggaran 1.9 milyar lebih yang pelaksanaannya dilakukan oleh PT Citra Pratama dan PT Putra Karo Jaya Mandiri yang keduanya adalah perusahaan dari Jakarta.
“Kalau kita masuk di Perawatan Kelas III banyak sekali kita temukan ranjang pasien yang kondisi sangat menyedihkan, begitu juga dengan kasur. Persoalan ini terjadi dikarenakan pihak rumah sakit yang tidak mampu mengelola dengan baik, bukan persoalan anggaran. Nyatanya setelah dibantu lewat APBD tetap tidak mampu mereka realisasikan,” tambahnya.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Inhil, Surya Lesmana SE, ketika dimintai tanggapannya seputar persoalan ini mengatakan pihak DPRD akan menindaklanjuti persoalan ini. Komisi IV nantinya akan memanggil pihak RSUD untuk memintakan keterangan.“Pasti akan kita tindaklanjuti,” ujarnya melalui HP di hari yang sama. (dro/*2)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi