12 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

DBD Menyerang. Warga Desa Pengalihan Enok Resah

Bagikan..

dbdTEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Warga Desa Pengalihan Kecamatan Enok kini mulai resah. Pasalnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang. Bahkan sudah tercatat sebanyak 3 orang meninggal dunia dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.

Dalam keterangannya, Jum’at (15/3), Ponidi (31) salah seorang tokoh pemuda warga Desa Pengalihan Kecamatan Enok mengatakan sebenarnya penyakit DBD sudah merebak sejak pertengan Januari lalu, namun warga tidak sadar dan tidak mengerti akan keberadaan penyakit tersebut.

“Rata-rata warga tidak tanggap dan hanya menganggap jika itu hanya panas biasa, sehingga mereka tidak risau. Namun sejak ada korban yang meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Puri Husada Tembilahan yakni Jonanda Pratama tinggal di Dusun Gemilang Desa Pengalihan Kecamatan Enok, kini warga mulai resah,”ujar Ponidi.

Dirinya mengharapkan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir atau Dinas terkait secepatnya mengambil tindakan untuk pencegahan agar tidak menyebar dan menjangkit warga yang lain hingga menanmbah korban yang lebih banyak lagi.

”Kita sangat berharap kepada pemerintah atau Dinas terkait secepatnya melakukan penyemprotan (Foging). Agar warga juga tidak merasa resah. Apalagi sampai sekarang belum ada tindakan yang dilakukan pemerintah, yang ada masyarakat melakukan penyemprotan sendiri dirumah masing-masing,”tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehata,n Rasul Alim M.kes. SKM, sudah jauh hari selalu mengintruksikan kepada masyarakat untuk waspada terhadap bahaya DBD, sebab Kabupaten Indragiri Hilir adalah salah satu daerah Endemis rawan akan terjangkit penyakit demam berdarah.

“ Kita sangat berharap kepada seluruh warga masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dengan membudayakan 3 M pada masing-masing lingkungannya sendiri, untuk antisipasi berkembangnya jentik-jentik nyamuk demam berdarah agar tidak menyerang warga” pinta Rasul Alim.

Menurutnya kebersihan lingkungan yang dimaksudkan oleh Kadiskes tersebut yakni masyarakat haruas membuang bekas kaleng kosong, termasuk botol air minum dengan cara menimbun, kemudian pengurasan bak mandi dan genangan air lainnya yang bisa berpotensi berkembangnya nyamuk demam berdarah.

Dijelaskan Rasul Alim untuk tindakan fogging atau pengasapan  itu hanya bersipat mengusir sementara. Nyamuk yang terkena fogging hanya menghindar sementara, setelah itu nyamuk akan datang kembali. maka yang paling efektif adalah dengan membudayakan program 3 M dari pada hanya mengandalkan fogging dari Pemerintah.(dro/*4)