Tembilahan (www.detikriau.org) – Pengusaha rumahan kue lebaran di kota Tembilahan mulai mengeluh. Harga telur ayam ras yang menjadi bahan utama pembuat dagangan mereka, kinipun mulai ikut-ikutan meroket menyusul naiknya harga beberapa kebutuhan lainnya.
Ani, seorang pembuat kue kering untuk lebaran mengaku kenaikan harga telur ini akan sangat berpengaruh dengan omset penjualannya. Naiknya jumlah modal yang dibutuhkan tentunya akan meningkatkan harga jual. Sayangnya, kondisi ekonomi masyarakat saat ini justru dalam kondisi keterpurukan.
“saya agak pesimis bisnis kue kering tahun ini akan memberikan keuntungan bagus. Biaya produksi kita meningkat seiring kenaikan beberapa kebutuhan bahan baku. Terutama telur. Kenaikan modal tentunya mengharuskan kita untuk menaikan harga jual. Namun ironisnya, kondisi ekonomi masyarakat saat ini sedang tidak bagus,” Ungkap rasa kekhawatiran Ani.
Namun usaha pembuatan kue merupakan usaha rutin yang menjadi salah satu penambah penghasilan keluarganya, kondisi apapun memaksanya harus berani mengambil resiko. Untuk mengantisipasi timbulnya kerugian, pengalaman selama bertahun-tahun dalam bisnis musiman ini menurutnya sangatlah menjadi faktor penentu.
“yang terpenting kita harus pandai-pandai mengantisipasi. Kalau biasanya kita memproduksi beranekaragam kue, tahun ini mungkin kita hanya memproduksi kue yang memiliki pasaran bagus agar tidak ada kue yang tersisa atau tidak habis dijual agar modal tidak terlalu lama terhenti. Disinilah diperlukan pengalaman untuk memprediksi kue-kue yang berkemungkinan mendapatkan banyak minat pembeli,” Kata Ani.
Yusuf, salah seorang pedagang di Kota Tembilahan mengakui mulai meningkatnya harga telor ayam ras. Menurut Usuf, sebelumnya harga perpapan telor ayam ras (30 butir. Red) hanya dipasarkan Rp26 hingga Rp 28 ribu. Namun hari ini harga perpapannya sudah mencapai Rp 36 ribu. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan telor apalagi menjelang tibanya hari raya idul fitri, menurutnya harga telor akan terus meningkat.
“Setiap tahunnya harga telor fluktuasinya hampir sama. Harga cendrung akan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya permintaan pembeli terutama untuk berbagai kebutuhan menjelang lebaran. Mudah-mudahan kenaikan harga yang saya nilai sudah cukup tinggi ini tidak semakin melambung.” Harap Yusuf.
Erna, seorang Ibu warga Kecamatan Tembilahan Hulu pun membenarkan berbagai kebutuhan setiap menjelang lebaran setiap tahunnya akan selalu melambung. Namun ia mengaku tidak ingin ikut-ikutan pusing. Menurutnya yang terpenting adalah kesiapan diri sendiri untuk menerima apapun kondisi yang harus dilalui.
“Rasanya tak perlu pusinglah bang. Kebutuhan lebaran seperti kue, memang penting. Tapi kalau harganya tinggi, tahun dulu kita beli banyak, ya tahun ini dikurangilah yang tentunya sesuai dengan anggaran yang kita miliki. Kalau harus diikutkan kemauan, semua juga mau, tapi akhirnya tentu kita sendiri yang menjadi pusing,” Ujarnya dengan bahasa bijak.
Erna mengaku bersyukur, apapun rezky yang diberikan Tuhan kepada keluarganya tahun ini, sekecil apapun menurutnya telah cukup untuk membiaya berbagai kebutuhan hidup.” Alhamdulillah. Yang terpenting kita diberikan kesehatan dan bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan baik. Perayaan lebaran hanya sebuah perayaan kegembiraan dan tentunya tidak perlu harus bermewah-mewah,”Ungkap syukurnya.(dro)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi