10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Oknum Polisi diduga Cabuli Gadis Bau Kencur

Bagikan..

Korban didampingi orang tuanya saat menyampaikan laporan di ruang Provost Mapolres Inhil, rabu (21 agustus 2013)Tembilahan (www.detikriau.org) – Ditengah upaya keras institusi kepolisian untuk memperbaiki citranya, kini kembali tercoreng. Lebih ironisnya, tindakan tidak terpuji ditubuh aparatur pengayom masyarakat berseragam coklat terhadap remaja putri berinisial DW (16) dilakukan disaat bangsa ini masih dalam perayaan syukuran HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68.

Berdasarkan pengakuan orang tua korban, Feriandi Bin Munti (37), putri sulungnya yang baru menyelesaikan pendidikan setingkat SMP di tahun ini sejak hari sabtu (17/8) yang lalu sudah tidak lagi pulang kerumah. Sejak itu, dirinya bersama beberapa orang keluarga terus berupaya untuk mencari tau keberadaannya.

Usaha pihak keluarga ini akhirnya membuahkan hasil. Minggu (18/8), ada informasi bahwa putri sulung dari 3 buah cintanya dikabarkan sempat terlihat disebuah penginapan di Kecamatan Tembilahan Hulu.

Untuk mencari kebenaran, ia di damping beberapa orang keluargapun mendatangi TKP. Setibanya, karyawan penginapan yang berhasil dimintai keterangan membenarkan bahwa foto yang diperlihatkan Feri benar diketahuinya sempat menginap disana dan bahkan karena sewa kamar belum dibayarkan, pria yang bersama putrinya meninggalkan kartu tanda penduduk (KTP).

“dari KTP itulah kita mengetahui bahwa orang yang bersama putri saya adalah seorang oknum anggota kepolisian berinisial Sw. pengakuan karyawan penginapan saat itu, mereka sudah meninggalkan penginapan dan Sw berjanji akan kembali untuk melunasi tunggakan sewa,” Cerita orang tua korban, Feri sesaat sebelum mendatangi ruang Provost di Mapolres Inhil, rabu (21/8)

Sejak hari minggu (18/8) itu, usaha pencarian terus dilakukan pihak keluarga. Karena tidak juga membuahkan hasil, ia bersama beberapa orang keluarga melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian Polres Inhil dan sesuai bukti karena pelaku yang diduga melarikan putrinya itu adalah oknum anggota kepolisian. petugas piket mengarahkan ke bagian Provost.

“Saya sudah sampaikan ke Provos pada senin (19/8) sore dan KTP yang saya mintakan dari penginapan juga dimintakan petugas yang katanya untuk barang bukti. Namun saat itu saya tidak diberikan secarik kertaspun tentang laporan saya ini. Petugas hanya berpesan untuk segera melaporkan jika putri saya sudah ditemukan untuk kembali dilaporkan,” Kisah Feri dengan nada suara bergetar menahan gejolak hati.

Dikatakan Feri lagi, putrinya pada akhirnya, selasa (20/8) sore, pulang ke rumah dalam keadaan lusuh.

Saat itu Feri bahkan sempat memperdengarkan pengakuan putrinya yang direkamnya melalui sebuah Handphone. Dalam rekaman itu, putrinya  mengakui bahwa ia dibawa Sw ke sebuah penginapan. Bahkan dengan nada polos ia juga mengakui mereka berdua telah melakukan hubungan badan layaknya suami istri.

Kisah kejadian menurut penuturan sang putri dalam rekaman berdurasi 2 menit 26 detik itu, awalnya Sw yang dipanggilnya dengan sebutan ayah menelpon dirinya melalui sambungan telepon selular dan mengajak bertemu. Setelah bertemu, Sw membujuk dan merayunya serta akhirnya berhasil membawa ke penginapan dan akhirnya kejadian itupun terjadi.

“Setelah “main” di pergi. Jangan kemana-mana dek ya. Iyalah. Kemudian hpnya ditinggalkannya sama orang wisma tu, juga ktpnya. Kami tak tau juga. Dan senja harinya baru balek (pulang. Red) dan waktu itu ia juga membawa seorang kawannya ke kamar. Kemudian kawannya membawa (dw. Red) ke Sungai Salak. Katanya namanya Wandi. Sudah sampai sungai salak tu, sudah dan kemudian diturunkan dipinggir jalan. Saya tak tau itu dimana, jauh,” Isi sebahagian rekaman percakapan pengakuan korban kepada orang tuanya.

Masih menurut pengakuan korban, lokasi tempat ia diturunkan yang tidak diketahuinya baru diketahui setelah ia bertanya kepada seseorang dan dijawab bahwa itu daerah Taluk Kuantan. Untuk pulang ke Tembilahan, korban menumpang kendaraan umum.

“Ini aib bagi saya dan keluarga. Putri saya sudah ternodai. Saya mohon belas kasih dari pihak manapun khususnya kepolisian untuk menindaklanjuti coreng hitam dimuka keluarga ini hingga tuntas dan menghukum pelakunya jika benar seperti itu adanya,” Harap Feri dengan nada suara memelas.

Terkait persoalan ini, Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan, SIK.,M.Si ketika dikomfirmasi melalui Wakapolres Inhil, Kompol Devi Firmansyah mengaku belum mengetahui adanya laporan terkait persoalan ini.” Maaf saya belum tau. Nanti saya cek ke kantor. Soalnya tadi saya sibuk menghadiri pemusnahan bawang, apalagi berkas dimeja menumpuk. Ma’af ya,” Kata Wakapolres ketika sempat dijumpai usai kegiatan peresmian taman kampanye di depan Kantor KPUD Inhil Jalan Ki Hajar Dewantara Tembilahan, rabu (21/8).

Orang tua korban, Feri ketika sempat kembali di  komfirmasi melalui sambungan telepon selular, rabu (21/8) sekira pukul 16.13 Wib mengaku bahwa putrinya sudah menjalani Visum di RSUD Puri Husada Tembilahan. Laporan ke pihak polres Inhil bernomor: TBL/100/VIII/2013/Riau/Res Inhil tertanggal 21 Agustus 2013 yang ditandatangani Kanit SPKT II, Genis Mulyadi. (dro)