Tembilahan (www.detikriau.org) – Oktober 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir kembali melakukan Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) filariasis tahap ke dua bagi seluruh masyarakat Inhil.
Penyaluran tahap pertama POMP Filariasis mencapai target sebanyak 70 persen. Sementara sisa 30 persennya merupakan anak-anak dan orang dewasa yang memang dilarang mengkonsumsinya seperti salah satunya adalah wanita hamil.
“Tahap pertama penyaluran kita mencapai target. Kita berharap penyaluran tahap kedua pada oktober mendatang juga akan berjalan sempurna,” Ujar Kadiskes Inhil, Rasul Alim melalui kabid Pengendalian Masalah Kesehatan, dr Saut Pakpahan kemaren.
Dr saut juga mengakui masih adanya sebahagian masyarakat yang enggan mengkonsumsi obat filariasis dengan alasan takut pusing akibat pengaruh efek samping obat. Padahal bahaya yang bisa ditimbulkan penyakit filariasis tentunya akan jauh lebih merugikan jika dibandingkan hanya sekedar sakit kepala.
Penyakit Filariasis sebagaimana diketahui secara umum lebih dikenal dengan istilah penyakit kaki gajah. Untuk melakukan pencegahan, obat filariasis harus dikonsumsi selama 5 tahun secara berturut-turut dengan durasi 1 tahun 1 kali. “Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentunya tergantung dengan petugas lapangan yang mendistribusikan obat ini secara langsung kepada masyarakat. Jika mereka benar-benar bisa menjelaskan akan pentingnya mengkonsumsi obat ini pastinya masyarakat tidak enggan untuk mengkonsumsi,” tutup dr Saut pakpahan.(dro)


BERITA TERHANGAT
Gubri Resmikan dan Serahkan Kapal Roro KMP Berembang ke Bupati Inhil, Optimalkan Distribusi Hasil Bumi
Bupati Inhil H. Herman Hadiri Musrenbang RPJMD 2025–2029 di Gedung Engku Kelana
H Herman Pemimpin Visioner, Pintu Inhil Hebat Terbuka