25 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Balita Korban Diduga Keracunan Makanan Masih Terbaring Lemah

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) -Pasca terjadinya musibah yang diduga keracunan makanan, di Parit Bangkar, Desa Mekar Sari, Kecamatan Keritang beberapa waktu lalu, salah seorang korban, Hikmatul Ula (3) masih mengalami sakit dan dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan.

Menurut penuturan ayah korban, Muhamad Tabiin, sejak dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan pada Selasa (26/11) lalu, anak semata wayangnya tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda akan segera pulih dari sakit yang dideritanya.

Pasalnya, kondisi Hikmatul Ula saat ini masih terbaring lemah tidak berdaya dan sangat membutuhkan perawatan yang intensif dari tenaga medis. Padahal, sebelum kejadian tersebut, bocah yang akrab disapa Ula ini tergolong anak yang energik dan suka melakukan berbagai aktifitas anak-anak seusianya.

“Saya pun bingung dan tak tahu harus berbuat apalagi. Karena, sampai kini kondisinya belum sehat, kaki dan tangannya masih sangat lemah dan tidak bisa digerakkan,” tutur Muhamad Tabiin didampingi istri, Dasiem saat ditemui di ruang perawatan anak RSUD Puri Husada Tembilahan, Kamis (5/12).

Dikatakan Tabiin, sakit yang diderita anaknya tersebut, mulai terlihat dan diketahui pada Senin (25/12), sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat itu, anaknya mengeluhkan sakit perut dan buang air besar, seperti gejala penyakit diare.

Melihat kondisi yang terjadi, ia langsung memeriksakan kesehatan anaknya kepada tenaga medis setempat. Namun, langkah tersebut belum juga menampakkan hasil. Sehingga, anaknya harus dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan pada Selasa (26/11).

“Waktu itu, yang dirujuk ke rumah sakit ini ada tiga orang, satu orang dewasa dan dua anak kecil, termasuk anak saya. Tapi mereka berdua sudah dinyatakan sembuh oleh dokter dan pulang ke rumah masing-masing. Jadi, sekarang tinggalah anak saya yang masih mendapatkan perawatan,” kisah Tabiin, yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, H Rasul Alim memberikan pernyataan berbeda dengan penilaian orang tua korban. Dikatakannya, kondisi anak yang dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan tersebut saat ini sudah mulai membaik dan bisa segera pulang kerumahnya.

“Mungkin sekitar Hari Minggu nanti, dia sudah bisa pulang. Karena, berdasarkan pemeriksaan sudah mulai membaik,” ujar Rasul saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jum’at (6/12).

Menurut Rasul, kejadian yang menyebabkan 236 Jamaah Yasinan yang mengalami muntah-muntah dan Mual dan Bahkan berakibat meninggal dunianya satu orang korban setelah mengkonsumsi makanan kala itu bukan disebabkan keracunan makanan, melainkan disebabkan diare.

“Tidak ada kita temukan zat kimia pada makanan yang disediakan saat itu. Jadi dilihat dari gejalanya, yaitu muntah, bocor dan demam lebih dari tiga hari maka bisa disimpulkan penyakit ini adalah penyakit diare yang disebabkan bakteri,” terang Rasul.(dro)

236 Jamaah Yasin Keracunan Makanan, 1 Meninggal