Tembilahan (detikriau.org) — Ketua Dewan Pembina Universitas Islam Indragiri (UNISI), DR Indra Muchlis Adnan meragukan pendidikan oknum yang melakukan penyebaran fitnah terhadap UNISI. Universitas yang telah melahirkan ribuan sarjana ini adalah sebuah Univesitas yang legal.
Penegasan ini disampaikannya dalam konfrensi Pers usai mewisuda sebanyak 773 Mahasiswa Unisi bertempat di Venue Futsal jalan Sungai Beringin, Tembilahan, sabtu (24/5/2014). Menurut mantan Bupati Inhil ini, UNISI sudah mengantongi izin operasional sejak 6 tahun yang lalu. Akhir tahun 2012, meskipun tidak secara keseluruhan, prodi UNISI sudah terakreditasi dan akreditasi baru dituntaskan pada akhir tahun 2013.
Hari ini, Kata Indra, Tidak ada lagi peringkatan klasifikasi A, B, Atau C, yang ada adalah terakreditasi atau tidak terakreditasi. “Ini yang saya bilang meragukan pendidikan dipenebar fitnah. kalaulah ia berpendidikan, pastilah ia memahami hal ini. Secara hukum, hari ini UNISI sudah terakreditasi, apanya yang ilegal?,” Tanyakan Indra
Persoalan yayasan? Indra juga menegaskan tidak ada masalah. Kepengurusan itu ada batasan waktu atau periodenya. tentunya wajar dalam sebuah organisasi adanya pergantian kepengurusan.
Indra memperbandingkan, kalau di Negara Gajah Putih (thailand.red) yang melakukan kudeta adalah Perdana Mentri baru. Namun di UNISI, pengurus lama yang melakukan kudeta. ini kan lucu, katanya.
Persoalan dosen “jeruk makan jeruk” juga kembali tersampaikan, yang terkena hinaan persoala serupa ini menurut Indra, bukan hanya UNISI Bahkan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta juga mengalami hal yang sama. Sudah menjadi aturan, tidak mungkin seorang sarja S1 mendidik calon sarja S1. makanya hal ini haruslah ditegaskan. “Kita berikan kesempatan kepada mereka untuk segera menyelesaikan pendidkan S2nya,” Katakan Indra lagi
Niatan mendirikan UNISI menurut Indra diawali dari dorongan kesulitan pribadinya dalam menempuh pendidikan di Inhil. Ia ingin agar pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi bisa diraih dengan mudah oleh masyarakat Inhil, tidak seperti dirinya. ” Saya sudah memenuhi niat itu. tinggal masyarakat saja yang mau memanfaatkan atau tidak. tanggungjawab saya untuk hal ini tidak lagi kepada masyarakat tetapi hanya kepada Tuhan,” Imbuh Indra
Diakhir pembicaraan Indra menegaskan bahwa UNISI tidak akan membujuk-bujuk siapapun lagi. jika memang ada mahasiswa yang merasa ragu dan termakan fitnah, ia menyarankan sebaiknya untuk berhenti dari UNISI. “Kalau memang ragu, berhenti saja. silahkan pilih Universitas lain, diteruskan juga ilmu yang didapatkan tidak akan barokah,” Saran Indra. (dro/AT)


universitas kada bermutu, kada diakui di nasional
Manusia seperti anda ini yang saya kira tidak memiliki ilmu tapi bicara asal nyerocos..
UNISI jelas sebuah Universitas yang legal dan lulusannyapun sudah diterima secara Nasional….
Mbok banyak baca pak… lagian anda ini kurang kerjaan apa, untung di daerah kita ada Universitas.
Secara Nasional, Univerrsitas yang ada diseluruh Indonesia hanya sekitar 10%, termasuk UNISI.
Saya yakin, anda ini paling banter lulusan SMP…. Kasihan….
Jangan biarkan anak cucu anda tidak sekolah seperti Anda.
ulun kurang kerjaan om @antok, carikan gawean dong wakakakak
bualinya, pembual sunyaan
Umpat manyimak haja….
universitas non akreditasi.. ijazah palsu, bisa tidiakui..gawat!
mahasiswa/mahasiswi yg dah bgawe ada yg kada suah masuk tiba2 dapat gelar dokter endus endus, berapakah dibayar tuuuh,…..