
Tel Aviv, (detikriau.org) – Sekitar 400 siswa di Inter disiplin Center (IDC) di Herzliya, sebelah utara Tel Aviv terdaftar sebagai relawan dalam program propaganda Israel yang bertujuan untuk menciptakan image yang baik bagi Israel melalui berbagai jenis jaringan sosial.
Menurut laporan Huffington Post, Israel membayar sekitar USD 2.000 untuk setiap siswa yang dipekerjakan dalam program propaganda ini.
Siswa memenuhi lab komputer di IDC yang sibuk dengan tugas-tugas mereka. Mereka bermain peran dalam perang antara pejuang Israel dan Hamas di Gaza sejak dua pekan lalu, Australia Media smh.com seperti dikutip detikriau.org melalui Mi’raj Islam News Agency (MINA), Sabtu. (19/7/2014)
Setiap siswa memiliki tugas sendiri untuk program, Kamar bernama “Ruang Advokasi” dipenuhi dengan orang-orang muda yang merancang gambar, provokasi komik, menggambar tuduhan kepada pejuang Palestina dan menerjemahkannya ke dalam banyak bahasa.
Di dalam ruangan, ada tim menerjemahkan pesan dari bahasa Ibrani ke dalam 30 bahasa dan membuat grafik dan gambar untuk dibagikan melalui Facebook dan Twitter, ujar salah seorang siswa IDC, Igal Raich (23).
Mereka Terinspirasi oleh peran media sosial selama musim semi Arab di Timur Tengah. Mereka juga mendapat dukungan dari pemerintah Israel dan Angkatan Pertahanan nya. Para siswa mengaku bahwa mereka telah menutup banyak halaman facebook anti-Israel.
“Sekolah memberi kita lab komputer. Kami bekerja dari pukul sembilan pagi sampai delapan malam, “tambah Raich yang pindah dari Kanada untuk bergabung dengan militer Israel.
ditambahkan raich, Ada juga tim editing dan bincang-bincang tim Video yang terus memantau media sosial untuk mencari fakta-fakta yang dibuat oleh pendukung Palestina.
Raich mengatakan mahasiswa Israel juga memainkan peran yang sama selama operasi “Pilar Pertahanan” Israel pada tahun 2012 untuk warga Palestina di Gaza. Operasi menyebabkan ratusan orang meninggal saat itu.
Menurut data universitas, 1600 siswa bergabung pesan propaganda untuk lebih dari 21 juta orang dari 62 negara dan dalam 31 bahasa. Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Angkatan Israel menghargai upaya universitas memfasilitasi karya militer mereka.
“Kami terus mendapatkan laporan terbaru dari kantor Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri karena mereka tahu kami sukses dalam apa yang kita lakukan,” kata Raich.(dro)


BERITA TERHANGAT
Kenapa Saat Imlek Hujan Selalu Turun, Ini Penjelasannya
Tahukah Kamu Mengapa Pi Network Dikembangkan Secara Tertutup?
Wajib Tau! Ini Kesamaan dan Perbedaan Utama Antara