Tembilahan (detikriau.org) – Terjadinya pendangkalan sungai dan intrusi air laut, seribuan hektar lahan perkebunan masyarakat Desa Pandan Sari Kecamatan Sungai batang kini dalam kondisi sangat kritis.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Desa Pandan Sari, Yahya didampingi oleh beberapa perwakilan masyarakat dalam rapat dengan pendapat (RDP) diruang komisi II gedung DPRD Inhil, JL HR Subrantas Tembilahan yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II, Junaidi dan Wakil Ketua, H Bakri beserta beberapa anggota, M Yunus, Edi Haryanto dan Zulkarnaen, senin (25/8/2014)
Menurut Yahya, kini hampir seluruh tanaman kelapa yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat di Desanya tidak lagi dapat tumbuh dengan baik. Semua itu disebabkan lahan perkebunan digenangi oleh air.
Terendamnya areal perkebunan masyarakat dipaparkan Yahya setidaknya disebabkan dua hal, yakni kondisi sungai pandan sari sepanjang lebih kurang 6 KM terjadi pendangkalan. Jika upaya normalisasi parit dilakukan, ia berkeyakinan tidak akan menyelesaikan persoalan disebabkan kondisi alam yang menyebabkan pendangkalan akan sangat mudah untuk kembali berulang.
“Untuk persoalan ini kami berharap agar pemerintah mengalihkan muara parit desa desa pandan ke sungai hujan bukan ke selat gangsal seperti saat ini,” Mohon Yahya
Persoalan lainnya, ditambahkan yahya, disaat musim pasang tinggi, desa pandan sari mendapatkan kiriman air laut yang berasal dari parit Sungai Udang, parit Pekek dan parit Sungai Udang kecil. Intrusi Air laut ini juga menjadi momok kerusakan perkebunan masyarakat. Untuk mengatasi persolan ini, masyarakat desa pandan sari berharap agar pemerintah mengupayakan untuk membuatkan dam termasuk pintu klep di tiga muara parit yang berada di Kuala Enok itu.
“berbagai upaya sudah kita lakukan untuk mengatasi berbagai persoalan ini termasuk mengusulkan pada setiap kali pelaksanaan musrenbang namun hingga saat ini belum juga mendapatkan respon. Hari ini kami mengadu ke Dewan tentunya dengan harapan agar kesusahan yang dialami masyarakat kami ini mendapatkan perhatian,” Tandas Yahya.
Menyikapi pengaduan masyarakat, Wakil Ketua Komisi II DPRD Inhil, H Bakri H Anwar menyatakan bahwa bagus tidaknya lahan perkebunan di Kawasan pesisir Inhil kunci utamanya adalah parit (anak sungai. Red). Jika parit bagus maka kebun juga akan bagus demikian pula sebaliknya.
“permintaan warga Desa Pandan Sari akan kita tindaklanjuti dan tidak menutupkemungkinan dalam waktu dekat kita akan lakukan tinjauan langsung kelapangan. Mudah-mudahan ada jalan terbaik agar persoalan kerusakan utama perkebunan masyarakat Inhil segera mendapatkan teratasi,” Ujar H bakri. (adv dprd inhil)


BERITA TERHANGAT
Usulan Pinjam 200 M Ditolak DPRD, Ketua PAN Inhil : Segala yang Baik Lahir dari Persiapan yang Matang
Sekretaris Komisi IV DPRD Inhil Hadiri Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke-97 Tahun 2025
Ketua DPRD Inhil Serap Aspirasi Warga Lewat Reses III di Jalan Raja Ali Haji, Tirta 1, Masyarakat Menyampaikan Perbaikan Infrastruktur dan Rehabilitasi Surau Almuklisin