
TEMBILAHAN (detikriau.org) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meminta agar Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, untuk lebih memperhatikan nasib para petani kelapa yang ada di daerah tersebut.
Pasalnya, saat ini jumlah buah yang dihasilkan dari pohon kelapa milik para petani sudah semakin berkurang, yang diakibatkan oleh intrusi air laut dan berbagai gangguan alam lainnya.
Permasalahan tersebut dinilai harus menjadi prioritas utama dalam program pembangunan Pemkab Inhil ke depan, apalagi mengingat sekitar 70 persen masyarakat di Negeri Seribu Parit ini menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian kelapa.
Menurut Ketua Komisi II DPRD Inhil, Junaidi, Pemda seharusnya lebih mengutamakan nasib para petani dengan selalu memberikan apa yang diperlukan mereka seperti salah satunya pembuatan tanggul untuk manahan intrusi air laut.
“Saat ini, yang paling dibutuhkan para petani kita adalah tanggul. Jadi, Pemkab melalui Disbun seharusnya memprioritaskan itu,” kata Junaidi, kemarin.
Dijelaskan politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) Inhil ini, pembuatan tanggul yang dibutuhkan di seluruh Inhil adalah sepanjang 400 KM, namun tahun ini Pemkab Inhil baru sanggup menganggarkan sepanjang 200 KM.
“Mestinya, Disbun cepat mengerjakan yang 200 KM itu, jangan sampai habis tahun anggaran tak dikerjakan lagi seperti tahun sebelumnya. Sudahlah hanya mampu menganggarkan 200 KM, jika tak selesai juga tentu bisa tambah menderita petani kita,” imbuhnya. (adi/adv DPRD Inhil)


BERITA TERHANGAT
Usulan Pinjam 200 M Ditolak DPRD, Ketua PAN Inhil : Segala yang Baik Lahir dari Persiapan yang Matang
Sekretaris Komisi IV DPRD Inhil Hadiri Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke-97 Tahun 2025
Ketua DPRD Inhil Serap Aspirasi Warga Lewat Reses III di Jalan Raja Ali Haji, Tirta 1, Masyarakat Menyampaikan Perbaikan Infrastruktur dan Rehabilitasi Surau Almuklisin