10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

PLN Tembilahan Terus Berulah, Pemkab dan DPRD Inhil Ya Jangan Hanya Pasrah

Bagikan..

parah-selain-lakukan-pemadaman-pln-riau-juga-rampok-pelanggan-tagihan-sampai-rp6-jutaTembilahan (detikriau.org) – Penyakit kronis yang tak kunjung sembuh di tubuh  PLN Rayon Tembilahan semakin hari semakin menimbulkan keluhan masyarakat. Sebagai pemasok daya tunggal bagi kebutuhan listrik, membuat PLN terkesan kebal dengan keluh kesah pelanggannya. Meski terus  diteriaki, PLN tetap bungkam. Lucunya, Pemkab dan DPRD Inhil-pun juga terkesan pasrah.

Bukan baru tapi sudah terhitung berbulan-bulan, kinerja perusahaan milik Negara ini semakin mengecewakan. Pemadaman listrik kini sudah tidak lagi terjadwal. Dalam hitungan waktu 24 jam. Terputusnya pasokan listrik bahkan terjadi hingga berkali-kali. Dengan kondisi seperti ini, masyarakat meminta harusnya ada sikap dan tindakan jelas dari pihak pemerintah daerah dan kalangan DPRD Inhil.

“Tidak cukup hanya himbauan dan saran. Pemkab dan DPRD Inhil harusnya ikut terlibat secara langsung agar persoalan seperti ini tidak semakin berlarut-larut dan  merugikan masyarakat,” Kritik aktivitis Inhil, Indra Gunawan.

Dinilai Indra, buruknya pelayanan listrik khususnya di Kota Tembilahan sebagai Ibukota Kabupaten Inhil pastinya akan menjadi preseden buruk. Bukan hanya bagi pihak PLN tetapi juga pemerintah daerah.

“Apapun alasannya dan bagaimanapun caranya selesaikan persoalan ini. Jangan banyak berkoar-koar untuk tingkatkan kesejahteraan rakyat jika persoalan listrik saja tidak mampu dituntaskan,” Kecam Indra

Diakui masyarakat. kerapnya terjadi pemadaman listrik semakin memperberat kondisi kehidupan mereka. “Setiap hari usaha kita tergantung pasokan llistrik. Jika listrik mati, suaha kamipun ikut terhenti. Sementara gaji karyawan harus kami bayar terus. Jika terus seperti ini. Lambat-laun usaha kami akan gulung tikar,” Ujar Iwan, salah seorang pengusaha Loundry di kota Tembilahan.

Ditambahkan Iwan, jika harus memenuhi kebutuhan listrik dengan pembangkit secara swadaya, beban biaya tentunya akan semakin meningkat. Ia juga sangat berharap agar kondisi seperti ini menjadi perhatian pemerintah.

“Kepada siapa lagi kami masyarakat bias mengadukan keluh kesah kami kalau bukan kepada  pemerintah.” Ujarnya juga. (dro)