10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Iwan Taruna : Inti Masalahnya Adalah Besar Pasak Daripada Tiang

Bagikan..

Hearing Komisi III dan PDAM TI

imageTEMBILAHAN (detikriau.org) – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil) mengelar rapat dengar pendapat atau hearing bersama management Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri (TI) di Gedung DPRD Jalan HR Soebrantas Tembilahan, Senin (16/3/2015).

Rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD, Iwan Taruna ini dihadiri Ketua DPRD, Dani M Nursalam, perwakilan Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat, serta Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Inhil.

Pada kesempatan itu, Ketua Komisi III DPRD, Iwan Taruna mempertanyakan apa solusi dari managemen PDAM TI, untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pasokan air bersih bagi masyarakat.

“Akhir-akhir ini, kita mendengar pelayanan dari PDAM TI kurang maksimal, sehingga dampaknya sangat dirasakan masyarakat, karena selain PLN mati, PDAM juga mati. Jadi, kita ingin mengetahui apa jalan keluarnya,” tutur Iwan Taruna.

Menjawab pertanyaan tersebut, Plt Direktur Utama PDAM, Abdul Muin yang baru menjabat 1 bulan ini mengakui bahwa pelayanan PDAM semakin menurun karena disamping permasalahan internal juga ada permasalahan dari luar, seperti kondisi pemadaman listrik PLN Rayon Tembilahan.

“Kita juga sangat bergantung dengan PLN. Jika PLN mati, maka otomatis distribusi air bersih dari PDAM ke pelanggan juga mati,” terang Abdul Muin.

Senada dengan itu, Kepala Bagian (Kabag) Produksi dan Distribusi PDAM TI, Kamusni menjelaskan bahwa sejak tahun 2010 lalu, PDAM TI sudah mengalami devisit, dikarenakan biaya produksi tidak balance dengan harga jual, ditambah lagi air yang diproduksi tidak ada penambahan kapasitas, yang ada hanya penggantian.

“Jadi, dari sisi produksi masih kurang ditambah lagi kebocoran watermeter kita masih tinggi, karena seharusnya dalam jangka waktu 5 tahun harus ada penggantian baru, hanya saja saat ini terkendala finansial,” tambahnya.

Melihat kondisi tersebut, Iwan Taruna menyatakan PDAM TI harus diselamatkan. Tidak hanya seperti yang dilakukan Pemkab Inhil selama ini, yaitu hanya membantu di bidang infrastruktur, sedangkan kebutuhan PDAM TI yang paling penting adalah di bidang produksi.

“Inti masalahnya di PDAM TI adalah besar pasak daripada tiang. Dimana, pendapatan tidak imbang dari pengeluaran yang sangat besar. Jadi, permasalahan yang harus segera diatasai adalah terkait produksi,” imbuhnya.(adi/adv)