10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Inhil dan Balangan Diangankan Teken MoU

Bagikan..
Foto: Mirwan
Foto: Mirwan

TEMBILAHAN (detikriau.org) – Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan (Kalsel) diangankan teken MoU. Hal ini dilontarkan kedua Bupati Kabupaten tersebut pada acara Ramah Tamah suku Banjar Kalses di kediaman Bupati Inhil Tembilahan, Jum’at (3/4/2015) malam.

Seperti yang disampaikan Bupati Inhil HM Wardan pada pemaparannya, ia membuka diri dan mengundang para investor dari Kalimantan secara umum untuk bisa berinvestasi di Kabupaten Inhil, hal ini tentunya kata Wardan sebagai salah satu langkah percepatan pelaksanaan pembangunan di Inhil.

Apalagi masyarakat Kabupaten Inhil ini banyak asli dari Kalsel itu sendiri, diperjelasnya dari sejumlah masyarakat Inhil yang ada saat ini, sekitar 38 persen merupakan warga asli suku Banjar. Dalam hal ini, tentu juga merupakan satu alasan untuk saling berbagi.

“Saya harap silaturrahmi ini tidak hanya sebatas sampai disini saja, namun tetap berlanjut. Apakah nanti berupa MoU ataupun bentuk lainnya, minimal balasan kunjungan kami ke Kalimantan,” ungkap orang nomor satu di Negeri Sri Gemilang ini.

Tidak hanya sebatas itu, Wardan sempat membahas persoalan perkelapaan Inhil yang dinilainya sangat berpotensi, bahkan menjadi nadinya masyarakat Inhil. Menurutnya, yang menjadi pelopor perkelapaan di Inhil ini adalah orang Banjar.

Terkait persoalan ini, ditanggapi Bupati Balangan Kalsel H Sefek Effendie bahwa tujuannya mengunjungi Kabupaten Inhil ini adalah untuk mempererat tali silaturrahmi.

Namun yang juga tidak kalah pentingnya adalah membicarakan persoalan kerjasama, sebab ia menyampaikan bahwa daerah yang  ia pimpin  tidak ada pohon kelapa. “Mana tau ada peluang bisnis, baik dari Kalimantan ke sini, ataupun sebaliknya,” kata H Sefek.

Bupati Balangan menegaskan, hubungan baik antara kedua daerah ini akan terus dieratkan dan diinginkannya membangun daerah secara bersama, lebih khusus dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

“Setelah kami pulang nanti, kita akan mencoba menganalisa apa yang mungkin bisa kita kembangkan di sini, jikapun kami tidak punya kelapa, tapi kami disana banyak karet,” tukasnya.

Selain itu, banyak lagi persoalan lain yang menjadi angan-angannya, apalagi sempat terdengar olehnya bahwa Kabupaten Inhil ini sedang krisis listrik, seumpama Inhil membutuhan batu bara sebagai upaya peningkatan pasokan listrik, sebagai pimpinan daerah, ia siap membantu.(mirwan/adv pemkab inhil)