15 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Ini Pengakuan Siswi SMA Korban Pembacokan di Pelangiran

Bagikan..
Foto: Mirwan
Foto: Mirwan

TEMBILAHAN (detikriau.org) – Ketiga siswi SMA Negeri 1 Pelangiran yang menjadi korban pembacokan kemarin telah sadarkan diri, bahkan sudah dapat diajak bicara seperti biasa.

Untuk diketahui, korban atas nama Ade Hartini (17) warga Kecamatan Mandah dan Yuna (17) warga desa Teluk Bunian Kecamatan Pelangiran masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan Sugiyarti (17) warga desa Terusan Beringin Jaya Kecamatan Pelangiran sudah dipulangkan.

Saat berbincang dengan detikriau.org kedua korban yang masih terbaring. Ternyata, pelaku itu sangat dikenalnya selama menjalani proses belajar di ibu kota kecamatan.

Korban mengaku cukup kenal dengan kedua pelaku. Bahkan mereka bertiga merasa tidak ada masalah namun korban merasa sepertinya pelaku ada memendam rasa benci.

“ Mungkin karena tidak bisa kenalan lebih dekat dengan kami. Aku fikir cuman itu masalahnya,” ungkap Yuna.

Sementara itu, Ade Hartini mengutarakan bahwa mereka bertiga tidak pernah salah paham dengan siapapun selama merantau di Pelangiran.

Namun pendapat Ade, pelaku itu hanya karena terlalu mabok berat sebab sejauh pengetahuannya, pelaku kerap minum komik (obat batuk saset. Red) dalam takaran sangat banyak.

“Sebenarnya pelaku ini baik orangnya, tidak usil sama orang. Kami pun tidak pernah mengganggu mereka. Mungkin karena mabuknya itu,” katanya berpendapat.

diterangkan Ade, sebelum kejadian itu ia sedang tertidur lelap, begitu juga dengan kedua teman kosnya.

Secara tiba-tiba, ia tersentak bangun dan kondisi kepalanya sudah perlumuran darah. Begitu juga cerita Yuna, disaat ia terbangun dari tidurnya, mereka bertiga sudah penuh dengan darah akibat sabetan senjata tajam.

Menurut Ade lagi, pelaku masuk dari pintu jendela kamar temannya Sugiyarti, sebab ia baru sadar kalau kondisi pintu jendela tersebut tidak terkunci rapat.

“Seingat saya pintu jendela tidak dikunci, saat kami terbangun, saya melihat pelaku namun tidak kenal. Mereka bertopeng hitam,” paparnya.

Saat ini, kedua pelaku telah diamankan petugas kepolisian dan masih dalam penyelidikan apa motif yang sebenarnya dari peristiwa tersebut. Mirwan