
TEMBILAHAN (detikriau.org) – Atasi persoalan listrik di Kota Tembilahan dan sekitarnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) diharapkan dapat menepati janjinya tentang pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang terletak di Parit 23 Tembilahan.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil), Zulbahri kepada awak media, kemarin.
Dijelaskan Zulbahri, PLTU tersebut seharusnya sudah beroperasi di akhir tahun 2014 atau awal tahun 2015 yang lalu, namun hingga memasuki tahun 2016 ini, proses pembangunannya belum juga selesai.
“Jika pihak PLN tidak ingin dicap sebagai pemberi harapan palsu (PHP) kepada masyarakat, maka apa yang sudah disepakati haruslah dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,” tutur Zulbahri.
Apalagi, kata politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Inhil ini, dalam hearing antara Komisi III DPRD bersama Manager PLN yang baru kemarin, pihak PLN menyebutkan bahwa bobot pekerjaan sudah 68 persen dan akan beroperasi pada tahun 2017.
“Listrik menjadi kebutuhan mendasar masyarakat, selama ini PLN belum bisa memberikan pelayanan yang baik ataupun maksimal kepada masyarakat, jadi kita minta jangan lagi memberi PHP kepada masyarakat,” tambahnya.
Selanjutnya, dengan beroperasinya PLTU tersebut nantinya, Zulbahri berharap segala kebutuhan listrik masyarakat bisa terpenuhi.
“Masyarakat di Kota Tembilahan memang sangat bergantung pada pasokan listrik, karena itu PLN harus terus meningkatkan kinerjanya agar keluhan masyarakat tentang listrik bisa dihilangkan,” imbuhnya. Adi/adv


BERITA TERHANGAT
Usulan Pinjam 200 M Ditolak DPRD, Ketua PAN Inhil : Segala yang Baik Lahir dari Persiapan yang Matang
Sekretaris Komisi IV DPRD Inhil Hadiri Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke-97 Tahun 2025
Ketua DPRD Inhil Serap Aspirasi Warga Lewat Reses III di Jalan Raja Ali Haji, Tirta 1, Masyarakat Menyampaikan Perbaikan Infrastruktur dan Rehabilitasi Surau Almuklisin