TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – H. Walian, salah seorang pemilik pangkalan BBM di Desa Concong Luar Kecamatan Concong membenarkan ia melakukan penjualan Solar dengan harga tinggi, Hal ini menurutnya terpaksa ia lakukan karena penjualan yang ia lakukan tidak secara tunai serta pembelian solar di AMPS Tembilahan diakuinya sudah diatas HET.
Dalam dialog yang sempat direkam detikriau.org saat disambangi rombongan di kediamannya Desa Concong Luar, H. Walian menyebutkan bahwa penjualan Solar dipangkalan miliknya kepada masyarakat dilakukan dengan tidak tunai.”Hampir semua masyarakat membeli dengan berhutang kepada saya. Untuk ini saya memang tetapkan harga tinggi. Kami jual Rp. 7.000 dan kalau eceran kami jual harga Rp. 6000,” Ujar H. Walian dengan kalimat yang tidak teratur dan bernada tinggi saat memberikan penjelasan kepada rombongan Komisi II dan Disperindag Inhil saat disambangi di kediamannya. Jum’at (18/5).
Padahal dari pengakuan masyarakat Concong Luar yang diterima Komisi II DPRD Inhil termasuk pengakuan salah seorang pemilik pangkalan lainnya, dikatakan H. Walian memasarkan Solar dengan harga Rp. 8000 per liter.”Itu Walian naikan harga sepihak. Kita jual Rp. 7 ribu, Walian jual Rp. 8.000. Banyak masyarakat mengeluhkan hal ini.”Ujar sumber.
Yang lebih mengherankan, saat dijelaskan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Inhil, Herwanisitas bahwa HET untuk Kecamatan Concong Rp. 5.100 per liternya, H. Walian spontan menjawab bahwa ia menebus Solar di APMS Tembilahan sudah diatas HET.”Kita menebus Solar di Tembilahan dengan harga Rp. 5.400 per liter diluar biaya transport dan itu belum termasuk kalau kita membeli minyak tembak (tanpa menjelaskan dengan rinci pengertian minyak tembak. Red), harganya sudah jauh diatas itu. Kita sudah beli tinggi jadi kita mau bagaimana lagi,” Tambah H Waliyan yang mengaku sudah berdagang minyak selama 28 tahun ini.
Ketika kembali dipertanyakan Komisi II tentang jatah solar yang diterima H. waliyan perbulan, ia mengatakan tidak mengetahui secara pasti. Ketika kembali didesak Komisi II sambil mengatakan akan mempertanyakan hal ini ke AMPS di Tembilahan, Istri H. Waliyan yang saat itu ikut mendampingi mengakui bahwa ia mendapatkan jatah pasokan solar sebanyak 30 Ton per bulannya.
Saat itu, H. Waliyan juga menyampaikan kritikan. Menurut pengakuannya, dari tiga pemilik pangkalan di Desa Concong Luar, selain dirinya masih ada pangkalan milik. H. Asmawi dan Dahlia.”Dahlia itu tembak diatas kuda, bongkar di Tembilahan atas nama Dahlia sampai Concong atas nama Siti. Dia tidak pernah menjual kepada masyarakat. Jadi wajar saja saya kadang-kadang juga tidak mau jual ke masyarakat lain karena saya hanya menjual kepada langganan saya”Ujarnya menyampaikan kritikan masih dengan nada suara tinggi.(fsl).


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi