Kamu mungkin pernah atau sering mengalami tatkala Global Positioning System (GPS) pada gadget menunjukkan lokasi di Teluk Guinea, di lepas pantai Afrika bagian barat. Padahal, pada saat yang sama, kamu sebetulnya sedang berada di Bandung, Jakarta, atau di tempat mana saja yang sangat jauh dari Afrika.
Kesalahan penentuan lokasi tersebut diakibatkan oleh bug pada geocoder, yang dalam kasus gadget kita disebabkan GPS telah memberikan koordinat 0,0. Titik nol bujur dan nol lintang itulah yang disebut Pulau Null, sebuah tempat fiksi dalam peta digital.
Mengapa Pulau Null berada di Teluk Guinea? Lantaran, meski Pulau Null hanya istilah fiksi yang digunakan oleh para ahli geocoding, koordinat 0,0 memang ada di dunia nyata.
Lokasi ini berada tepat di tengah garis ekuator dan di tengah garis meridian utama (prime meridian). Oleh karenanya, tatkala GPS eror, secara otomatis kita akan berlokasi di lepas pantai Afrika bagian barat.
Meski Pulau Null baru populer sejak tahun 2011, ketika Natural Earth dirilis, penemu aslinya adalah Nathaniel Vaughn Kelso dan Tom Patterson. Pulau Null mungkin hanya lelucon geografi, namun istilah ini pada kenyataannya lebih mudah diucapkan kepada masyarakat awam –ketimbang mesti menjelaskan titik nol bujur dan nol lintang.
Sumber: nsgic.org | sciencealert.com / kumparan.com


BERITA TERHANGAT
Awas, Ada Zat dalam Makanan yang Bisa Picu Kanker Testis!
Oartfish Muncul di Jepang, Benarkah Pertanda Akan Adanya Bencana?
Bolehkah Balita Minum Susu Kental Manis?