
Tembilahan, detikriau.org – Minggu ke 43 Tahun 2018, trend kasus susfect Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indragiri Hilir terdata sebanyak 20 kasus. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2017 yang hanya sebanyak 5 kasus.
Secara keseluruhan, sejak minggu ke 1 hingga ke 43, susfect DBD di Inhil tercatat sebanyak 148 kasus.
Data ini disampaikan oleh Staff kewaspadaan dini seksi surveylans dan imunisasi bidang pencegahan dan pengendalian penyakit pada Dinas Kesehatan Inhil, Haili, kepada detikriau.org ditemui di Tembilahan, senin (5/11)
“Hingga minggu ke 43 total susfect DBD di Inhil terdata sebanyak 148 kasus,” Ujar Haili memberikan pernyataan
Diterangkanya, penderita yang digolongkan dalam susfect DBD dicirikan seperti mengalami demam panas tinggi secara tiba-tiba, dan tanpa disertai batuk filek serta timbulnya bintik-bintik merah pada kulit.
Namun untuk kasus DBD ini, bidang kewaspadaan dini menurutnya hanya mencatat sebatas Susfect, sedangkan positifnya baru diketahui setelah adanya hasil uji laboratorium.
Sementara itu, Herman Mahat, Kepala Seksi surveylans dan imunisasi bidang pencegahan dan pengendalian penyakit pada Dinas Kesehatan Inhil menjelaskan bahwa kasus DBD cenderung mengalami peningkatan disaat memasukinya musim penghujan yang biasanya terjadi beberapa bulan menjelang akhir tahun.
Dalam kondisi alam seperti ini, meminimalisir merebaknya penyakit DBD, penerapan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus juga perlu terus dilakukan secara berkelanjutan, yakni Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, dan lain-lain, kemudian; Menutup yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk,Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; dan Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
“PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, untuk itu masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.” Pesankan Herman Mahat
Sebelumnya, seorang balita asal Kecamatan Tanah Merah menghembuskan nafas setelah sempat mengalami panas tinggi dan kejang-kejang. Hasil pemeriksaan medis, bocah berusia 5 tahun ini dipastikan positif terserang DBD./faisal


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi