11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

40 Anak Jalanan Tembilahan Ikuti Happy School Gratis Di TPA Sei Beringin

Bagikan..
gbr ilustrasi:  elviera23.wordpress.com
gbr ilustrasi: elviera23.wordpress.com

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Sebanyak 40 anak jalanan di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (nhil), ikuti “Happy School” yang merupakan sekolah di luar ruangan yang diadakan setiap akhir pekan tajaan Komunitas Pencinta Sedekah Indragiri Hilir (KPSI).

Program pendidikan bagi anak jalanan ini dilaksanakan di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ), Jalan Sungai Beringin, Kelurahan Sungai Beringin, Tembilahan.

Kader KPSI, Raju, Selasa (22/1), mengatakan, masa kanak-kanak bak kanvas putih tanpa goresan tinta. Artinya, masa tersebut adalah masa untuk belajar banyak hal tentang pengetahuan dan kehidupan. Hal ini mungkin tidak berlaku untuk anak jalanan yang harus mencari sesuap nasi ketimbang mendapatkan hak pendidikan mereka. Namun saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang gratis untuk anak-anak kurang mampu dan anak jalanan.

“Happy Scholl ini khusus kita peruntukan bagi anak jalanan se-KotaTembilahan yang sebagian besar bekerja sebagai pengemis dan pengamen jalanan. Kegiatan pembelajaran ini untuk memberikan pendidikan yang lebih baik kepada generasi muda yang hidup dan mengais rezky di jalanan,” ungkap Raju.

Dijelaskannya, kegiatan pendidikan gratis bagi anak-anak jalanan ini di laksanakan rutin pada setiap hari minggu.

“Murid-murid di sini kita upayakan mendapatkan pendidikan yang sesuai di sekolah-sekolah negeri dan swasta di di Kota Tembilahan ini. Mereka juga kita upayakan untuk bisa masuk sekolah-sekolah umum tersebut,” kata Raju.

Walau menempati TPS Sungai Beringin Tembilahan, Happy School KPSI memiliki fasilitas perpustakaan dengan koleksi ratusan judul buku dari para donatur. Bahkan terdapat sejumlah buku yang disumbangkan oleh berbagai kalangan masyarakat peduli pendidikan anak-anak.

KPSI juga memfasilitasi siswanya di bidang seni dengan adanya berbagai ragam alat musik dan coretan-coretan krayon karya anak jalanan di sekolah tersebut. Bahkan anak-anak dari keluarga kurang mampu tersebut bisa bermain sambil berkreasi.

“Selain kurikulum, kita juga mengembangkan kreativitas anak-anak,” Sebutnya.

Anak-anak jalanan dari berbagai usia pendidikan tersebut mulai belajar dari pukul 07.30 WIB hingga 15.00 WIB.(dro/**)