15 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Abbas: Perang Darat Israel di Gaza Beberapa Jam Lagi

Bagikan..

Palestinian President Mahmoud Abbas gestures as he speaks during a conference in the West Bank city of RamallahRAMALLAH (Internasional) – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan operasi atau perang darat militer Israel di Jalur Gaza akan dimulai dalam tempo beberapa jam lagi.

Indikasinya, militer Israel (IDF) telah minta warga Palestina yang tinggal di dekat peratasan dengan Israel untuk meninggalkan rumah mereka dan lari ke Gaza. (Baca: Presiden Israel: Perang Darat di Gaza Segera Terjadi)

Informasi dari Abbas itu bersumber dari warga Palestina di Yerusalem timur yang mengunjungi kantornya di Ramallah. Warga itu mengatakan bahwa aparat Israel berusaha untuk mengusir warga Palestina dari tanah dan rumah mereka.

”Tapi kita mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak akan pergi,” kata Abbas. ”Kami tidak memiliki senjata, tapi kami akan tetap teguh dan melawan dengan kata-kata,” katanya lagi, seperti dikutip Jerussalem Post, semalam (10/7/2014).

“Jika Israel memiliki rudal dan senjata, ini tidak berarti bahwa kita akan menyerah. Kami akan berjuang dengan cara beradab yang mengganggu orang lain,” tegas Abbas.

Menurutnya, pemerintah Israel telah menyetujui operasi darat di Jalur Gaza, yang dia sebut akan berlangsung beberapa jam lagi.

Terkait gencatan senjata yang ingin dimediasikan oleh Amerika Serikat, Abbas mengatakan bahwa kedua belah pihak (Israel dan Hamas) harus setuju untuk gencatan senjata tanpa syarat. (Baca juga: AS Siap Fasilitasi Gencatan Senjata di Gaza)

”Yang paling penting sekarang adalah untuk menghindari pertumpahan darah,” ucapnya. ”Mesir telah menghubungi kedua belah pihak, namun sayangnya upaya ini gagal.”

Abbas melanjutkan, dia juga sudah berbicara dengan pemerintah Amerika Serikat. Abbas minta Amerika agar menekan Israel untuk berhenti menginvasi Jalur Gaza, sehingga dia bisa membujuk Hamas untuk menghentikan serangan-serangan ke wilayah Israel. Namun, upaya itu juga belum membuahkan hasil.

Rakyat Gaza Berjatuhan, PBB hingga Negara-negara Arab Bungkam

Invasi Israel di Jalur Gaza selama tiga hari terakhir ini telah menelan korban jiwa hingga 72 warga Palestina. PBB, Amerika Serikat, Eropa hingga negara-negara Arab disindir Palestina yang bungkam dan pasif saat rakyat di Gaza dibombardir Israel.

Sindiran itu disampaikan pemimpin politik Hamas, Khaled Meshaal. ”Saya bertanya kepada pemerintah Amerika, Eropa, PBB dan tetangga-tetangga Arab kami: Apakah rakyat Palestina seharusnya istirahat dan menyerah menghadapai kematian yang lambat laun?,” kata Meshaal.

”Apa yang tersisa dari tanah kami dan situs suci kami? Apa kehidupan yang tersisa (dari kami)?,” kata Meshaal lagi.

Sindiran itu muncul, setelah PBB tidak bersikap melihat agresi Israel yang berlangsung dari Selasa hingga hari ini (10/7/2014). Meshaal, mengatakan Israel telah memanipulasi informasi dengan mengkambinghitamkan Hamas dalam konflik yang pecah di Gaza sejak 2012.

”Seolah-olah kita (Hamas) mulai membuat masalah di Gaza,” katanya. ”Seolah-olah roket ditembakkan dari Gaza sehingga musuh Zionis terpaksa menanggapinya. Ini tidak benar,” bantah Meshaal.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengutuk tindakan Israel dan mendesak Dewan Keamanan PBB turun tangan.”Kami mengungkapkan kemarahan rakyat kita dan menuntut Dewan Keamanan bertindak segera,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akan melaporkan hal itu kepada Dewan Keamanan PBB pada hari ini. Dia menggambarkan permusuhan Hamas dan Israel yang semakin meruncing sebgai situasi yang menganggu.

Ki-moon tidak tegas mengecam Israel dan hanya minta Israel menahan diri. Sebaliknya, dia justru mengecam militan di Gaza yang menghujani Israel dengan puluhan roket, meskipun hal itu dibantah Hamas.(*)

Sumber: sindonews.com