
Tembilahan (detikriau.org) – Amankan lokasi bentrokan kelompok Sambas dan Nias dilokasi Perusahaan milik PT SRL di Kecamatan kempas, Polres Inhil menurunkan sebanyak 40 personil yang langsung berada di bawah pimpinan Kapolres, AKBP Suwoyo Sik, Msi. Saat ini, pihak kepolisian juga sedang menjalankan mediasi diantara kedua belah pihak yang bertikai.
“kita sedang upayakan mediasi dan penggalangan kepada kedua belah pihak untuk meredam bentrok susulan,” Sampaikan Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo Sik, MSi melalui pesan singkatnya, Senin (6/4)
Disamping itu ditambahkan Kapolres, pihaknya juga sudah melakukan pengamanan sejumlah senjata tajam dan alat-alat lainnya dari kedua belah pihak, melakukan pengamanan dan patroli disekitar lokasi sekaligus menyelidiki awal permasalahan terjadinya bentrokan.
“kita juga mendatangkan pegawai perusahaan yang terlibat, mempertemukan perwakilan dari kedua belah pihak dan mengupayakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah,” Rinci Kapolres.
Saat ini ujar Kapolres ia bersama kabag ops, beberapa perwira staff termasuk 60an personil masih berada dilokasi kejadian. Saat ini kondisi dalam keadaan terkendali, aman dan kondusif.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, dua kelompok dari dua etnis berbeda, sambas dan Nias terlibat saling serang. Akibatnya kejadian ini, sebahagian dari mereka mengalami luka-luka akibat lemparan kayu dan sabetan senjata tajam.
Menurut informasi, bentrokan diawali dengan hilangnya 5 unit handphone dan dompet milik warga dari suku Sambas. Entah dari mana angin berhembus, tersiar berita bahwa yang melakukan pencurian adalah warga dari camp yang dihuni suku nias yang berjarak sekitar 1 km.
Sabtu (4/4) sekitar pukul 08.30 WIB sejumlah orang yang berada di camp Sambas mendatangi camp Nias dengan membawa mesin pemotong kayu dan minyak bensin yang katanya berniat membakar camp tersebut. Namun warga yang ada di camp Nias melakukan perlawanan sehingga kelompok dari camp Sambas mundur.
Sekitar pukul 10.30 WIB, dua orang petugas keamanan PT SRL didampingi BKO Polres Inhil dan perwakilan pihak yang kehilangan hp, Hendra dan Paud, mendatangi camp Nias untuk mempertanyakan siapa yang melakukan pencurian hp milik mereka.
Entah dipicu apa, karyawan yang tinggal di camp Nias yang berjumlah sekitar 15 orang itu langsung memukuli Hendra dan Paud. Petugas yang ada berusaha melerai dengan melakukan tembakan ke udara untuk mencegah meluasnya pertikaian.
Kedua perwakilan pihak yang merasa kehilangan Hp yang dipukul langsung pergi dan memberitahukan kepada teman-temanya. Sekitar pukul 14.00 WIB kelompok camp Sambas yang berjumlah sekitar 100 orang mendatangi camp Nias dengan maksud melakukan aksi balas dendam. Di camp Nias sudah berjaga-jaga dengan berbagai peralatan.
Meski dilokasi itu sudah berjaga sekitar 20 personel kelpolisian ke dua belah pihak tersebut tetap saling serang dengan menggunakan kayu. Sehingga terdapat sejumlah korban luka ringan, lecet dan sebagainya.
Saat itu, satuan kepolisian Polsek kempas yg di pimpin kapolsek langsung lakukan evakuasi kedua belah pihak dan membawa korban ke klinik milik PT SRL. Berdasarkan informasi, dari pihak Nias yaitu Panaha dan ucok mengalami luka-luka sedangkan dari sambas terdapat 9 orang luka- luka akibat lemparan kayu dan luka akibat benda tajam.
Humas PT SRL Abdul Hady saat dikomfirmasi melalui sambungan selulernya membantah bahwa yang bertikai adalah karyawan PT SRL SRL, mereka menurutnya adalah karwan dari perusahaan sub kontraktor.
“Mereka kontraktor, bukan karyawan kami. Jadi kami tak bisa memberikan komentar apa-apa,” jawab Hadi. (mirwan)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi