11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Ambruk Dua Tahun Silam, Jembatan Tak Kunjung Diperbaiki

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Meski telah ambruk sekitar dua tahun silam, jembatan parit H.Lukman di Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), hingga saat ini tidak kunjung diperbaiki. Padahal jembatan ini merupakan akses penghubung vital ke Pelabuhan Samudera Kuala Enok dan Ibukota Kecamatan lainnya.

 

Warga kecamatan itu telah sering mempertanyakan lambannya perbaikan yang dilakukan atas jembatan sepanjang 60 meter tersebut. Sehingga untuk mempermudah akses transportasi, warga selama dua tahun belakangan ini mengandalkan jembatan darurat dari kayu yang dibangun melalui swadaya.

 

“Memang sebelumnya telah di bangun jembatan darurat  dari kayu di sebelah jembatan tersebut, namun saat ini sudah sangat lapuk, sehingga tidak dapat lagi di lintasi, makanya melalui swadaya masyatakat saya sebagai camat menggerakan masyarakat untuk membangun jembatan darurat diatas jembatan tersebut dengan kayu seadanya. Kami sebagai masyarakat sagat menyayangkan, mengapa sejak ambruk dua tahun lalu hingga kini jembatan itu belum juga diperbaiki. Kalau air pasang, mau tidak mau kami terpaksa harus lewat jembatan itu, sebab itu merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan antara Kecamatan Enok dan pasar serta ibu kota cematan Kula Enok dan lainnya,” kata  Camat Enok, Syatir Hasan, membenarkan patahnya jembatan Parit H Lukman yang berada di Jalan Negara di Kecamatan Enok.

 

Dikatakan Syatir, permasalahan ini telah disampaikan kepada pihak pemerintah daerah Inhil melalui Dinas Pekerjaan Umum, agar dapat di teruskan kepada pihak Pemerintah Provinsi Riau, namun hingga saat ini belum ada relaisassinya.

 

“Kita telah sampaikan masalah kerusakan ini kepada pihak Dinas PU, dan berharap agar hal ini dapat di teruskan kepada pihak Pemerintah Provinsi, namun kenyataannya sampai sekarang masih tetap seperti ini.  Untuk sementara warga bergotong royong membuat penyangga jembatan agar masih tetap dapat dilalui sepeda motor, sedangkan mobil tidak bisa melintas lagi,” katanya.

 

Sementara itu, Syatir berharap kepada pemerintah agar kondisi ini dapat menjadi perhatian serius oleh pemerintah, terutama pemerintah Provinsi Riau. “Saya harap ini tidak berlarut-larut, karena warga sangat membutuhkan akses ini,” tuturnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Inhil,  H T Eddy saat di komfirmasi mengatakan,  Ambruknya bagian tengah jembatan yang dibangun sepanjang 60 meter di jalan negara yang menghubungkan Kecamatan Keritang dan Pelabuhan Samudera Enok di Tembilahan merupakan jembatan vital lalu lintas transportasi warga,  di bangun dengan menggunakan dana APBN dan APBD Provinsi Riau pada tahun 2003-2004 silam, yang diduga karena adanya tiang penyangga yang rusak sehingga tidak agi memiliki ketahanan. Bagian lantai jembatan masih bisa dilalui sepeda motor, tapi kalau air pasang,  bagian tengah ini terendam air, sehingga kendaraan bermotor tidak dapat melewati jembatan tersebut.

 

“Hal ini memang sudah kita koordinasikan dan sampaikan ke pihak Provinsi. Menurut informasi yang kita dapat dari Provinsi, pembangunan jembatan tersebut akan diajukan dan di usulkan pembangunannya  pada tahun anggaran 2013 mendatang melalui APBD Provinsi, sebab itu merupakan tanggungjawab pemerintah provinsi, namun kita tetap akan terus melakukan koordinasi kepada pemerintah provinsi dalam hal ini,” ujar T Eddy.(Am)