TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Rabu, (9/1), warga diberbagai pelosok Kabupaten Inhil menyambut hari Arba Musytamir (Rabu Musytamir_red) dalam rangka menolak bala dan musibah yang kemungkinan akan menimpa. Kegiatan ini dilakukan dengan melaksanan pembacaan surah Yasin di mesjid dan surau.
Pantaun dibanyak mesjid dan surau, pelaksanaan pembacaan Surah Yasin dilaksanakan sebelum pelaksanaan Shalat Dzuhur. Acara ini juga biasanya diringi dengan berbagai makanan yang akan diserahkan kepanitian mesjid dan surau untuk dimakan usai pelaksanaan pembacaan surah Yasin.
“Kegiatan semacam ini memang sudah rutin diadakan di Inhil. Salah satu permohonan yang kita panjatkan kepada Allah adalah agar kita terhindar dari musibah yang akan menimpa kita ditahun ini,” ujar Izal salah seorang warga Gunung Daek, (9/1).
Masih menurut yang bersangkutan kegiatan semacam ini rutin dilaksanakan pada setiap Rabu terahir dibulan Syafar (kelender Hijriah _red). Konon katanya, Rabu terahir di bulan itu adalah bulan panas dimana banyak musibah dan bala diturunkan Allah kepada umat manusia yang tidak mengindahkan seruan dan ajaranNya.
“Agar kita terhindar dari musibah seacam itu, makanya kita isi dengan pembacaan Alquran, terutama Surah Yasin. Harapan kita selaku orang yang beriman, agar kita terhindar dari bala,” katanya.
Ungkapan senada juga diucapkan Ana warga Concong Tengah Kecamatan Concong. Pada Rabu terahir di bulan Syafar masyarakat di kampungnya memang selalu menyelenggarakan kegiatan semacam ini. Pada tahun ini, dirinya membuat beraneka kue untuk dimakan bersama warga yang melaksanakan peringatan Arba Musytamir.
“Bukan hanya saya, asih banyak kaum ibu yang membuat berbagai kue untuk dimakan bersama-sama usai pembacaan Surah Yasin di mesjid dan surau,” ujarnya.
Tradisi semacam ini memang terus berkembang dan dipertahankan oleh masyarakat Inhil. Dalam setiap tahunnya bukan hanya Arba Musytamir yang diperingati, tapi juga ada tradisi bubur Asyura yang biasanya jatuh dan diperingati pada 10 Muharram. (dro/*2)


Masih ada aja yg percaya mitos Arba Musytamir. Di tempat lain udah banyak ditinggalkan