19 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Bagi Gerindra, Tak Ada "Jokowi Effect", yang Ada "Prabowo Effect"

Bagikan..

Prabowo SubiantoJAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengklaim bahwa kekuatan calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, sangat memengaruhi kegagalan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara lebih dari 20 persen. Menurutnya, pengaruh Prabowo berhasil meredam efek pencalonan Joko Widodo sebagai presiden dari PDI Perjuangan.
“Bagi kami, (PDI-P tidak dapat 20 persen) ini karena Prabowo effect. Ada proses pematangan orang dan kelembagaan, bagaimana figur Prabowo sangat luar biasa karena itu menyebabkan bertemunya dua kekuatan, struktur dan calon,” kata Muzani seusai memantau hasil quick count di DPP Partai Gerindra di Jakarta, Rabu (9/4/2014) sore.
Sebaliknya, kata dia, apa yang sering disebut orang-orang dengan efek Jokowi justru tidak terbukti. Meski berada di urutan teratas, kata Muzani, perolehan suara PDI-P tidak luar biasa dan jauh dari yang selama ini dielu-elukan.
“PDI-P pernah mencapai puncak 34 persen di (Pemilu) 1999. Dulu itu Mega effect di 1999. Kalau ada Jokowi effect, seharusnya kembali. Saya kira tidak ada pengaruh Jokowi effect,” ujarnya.
Muzani menilai perolehan suara Gerindra saat ini sudah cukup memuaskan. Meskipun di bawah ekspektasi, dia mengaku bersyukur atas perolehan suara sekitar 12 persen di berbagai hasil hitung cepat. “Sekali lagi hasil ini menjadi sinyal awal. Dulu kami (Pemilu 2009) 4 persen, sekarang belasan persen. Tapi Pak Prabowo sudah mengingatkan ini masih panjang,” ujarnya.
Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei menunjukkan perolehan suara PDI Perjuangan berada pada kisaran angka 18-19 persen. Capaian ini jauh dari target PDI-P, yakni 27 persen. Salah satu hal yang dianggap dapat mendatangkan banyak suara bagi PDI-P adalah sosok Jokowi yang telah diberi mandat sebagai capres 2014.(kompas.com)