Laporan: Faisal

Tembilahan, detikriau.org – Agenda massa aksi mahasiswa, pastikan keberpihakan APBD Inhil untuk perbaikan komoditas perkelapaan yang disuarakan sebagai bentuk pengawalan APBD hari ini tertunda. Awalnya, massa aksi yang yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Mahasiswa Inhil ini agendakan akan ikut hadir dalam pembahasan rapat paripurna.
“Benar, DPRD hari ini sedianya memang agendakan rapat paripurna penandatangan kesepakatan antara DPRD dengan Kepala Daerah terhadap pembahasan KUA dan PAAS,” Ujar Ketua DPRD Inhil Dani M Nursalam memberikan pernyataan dihadapan puluhan massa aksi mahasiswa diruang loby gedung DPRD jalan HR Subrantas Tembilahan, senin (19/11)
Menurut Dani, selama dua hari dua malam pihaknya secara marathon melakuan pembahasan. Namun dikarenakan begitu banyaknya persoalan yang harus dirangkum pada KUA dan PPAS, paripurna hari ini terpaksa harus dilakukan penundaan.
“Penandatanganannya diagendakan kembali pada rabu (21/11) mendatang.” Terang Dani
“selanjutnya, Senin (26/11), pagi harinya diagendakan pidato perdana pasangan Bupati dan Wakil Bupati Inhil terpilih periode 2018-2023 dalam rapat paripurna istimewa, dan sore harinya baru dilakukan rapat paripurna penyampaian Ranperda Inhil tahun 2019,” Lagi Kata Dani

Diterangkannya, apa yang disampaikan didalam draff RAPBD adalah apa yang sudah menjadi kesepakatan yang tertuang didalam KUA dan PPAS.
Selama pembahasan, Dani menekankan bahwa yang paling didalami adalah persoalan-persoalan dibidang perekonomian, namun yang paling menjadi fokus adalah persoalan dibidang perkelapaan.
Pemkab Inhil menurut Dani juga sudah merespon apa yang menjadi permasalahan, sudah merespon apa yang ada ditengah-tengah masyarakat. Apakah itu langsung dari masyarakat petani atau oleh mahasiswa yang disuarakan melalui berbagai aksi.
“Dan semua itu kami follow up dengan telah dibangunnya komitmen antara pemerintah daerah dengan pihak, katakanlah teknokrat yang memang memiliki keahlian terhadap bidang perkelapaan.” dipaparkan Dani.
Sebelumnya, kedatangan massa aksi mahasiswa digedung Wakil Rakyat ini sempat diwarnai dengan aksi kisruh. Sejumlah mahasiswa melarang pengabadian dalam bentuk foto maupun video atas aksi mereka diruang tunggu gedung DPRD Inhil.
Tanpa pengawalan petugas pengaman saat itu, masa aksi sempat menimbulkan sedikit ketegangan dan menyebabkan sejumlah karyawan DPRD Inhil yang kebetulan berada diruang Loby berlarian menghindar.
“Aksi kami semata hanya sebatas tekanan agar kehadiran kami disikapi dan direspon,” Ujar salah seorang orator dihadapan Ketua DPRD Inhil
Ia juga menyindir bahwa mahasiswa tidak ingin anggaran yang disediakan untuk industri perkelapaan lebih kecil dibandingkan kebutuhan anggaran ditahun politik.
Bahkan dengan suara lantang ia gaungkan bahwa jika anggaran untuk masyarakat petani itu tidak sebanding, mahasiswa akan merelakan sebagian diantara mereka dijadikan tumbal dan ditangkap agar persoalan ini merambah secara nasional.
Kehadiran mahasiswa yang disambut langsung oleh Ketua DPRD Inhil beserta sejumlah anggota ini selanjutnya disepakati untuk lakukan dialog bersama diruang rapat Komisi IV.
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua DPRD Inhil Dani M Nursalam beserta sejumlah anggota, Edi Hariyanto Sindrang, Sumardi, Okta Hasanatan dan Wisnaria./***


BERITA TERHANGAT
Bea Cukai Tembilahan Komitmen Berantas Peredaran Barang Ilegal, Musnahkan Barang Senilai Rp 3 M
PGM Inhil Rayakan Natal 2025, Salurkan Tali Kasih.Jannes Hutagalung: Pererat Tali Persaudaraan
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil