11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Bersempena Perayaan Grebek Suro Ke – 6 di Kec Kempas, Bupati Harapkan Tumbuhnya Sikap Saling Menghormati

Bagikan..

Bupati yang diwakili Kepala BPMPD, H Edy Syafwannur saat memotong tumpeng pada perayaan grebek suro di Kecamatan Kempas

TEMBILAHAN (www.detikriau.org)- Bupati Indragiri Hilir yang diwakili oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) H Edy Syafwannur dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan pariwisata (Disporabudpar) Inhil H Muktar T, serta ribuan warga lainya menghadiri acar Grebek Suro ke 6 di Kecamatan Kempas, Rabu (5/12).

Acara yang dipusatkan di lapangan bola Kelurahan Kempas Jaya ini juga dihadiri oleh beberapa Pejabat Eselon II, III, dan beberapa Camat Se-Inhil, serta tokoh masyarakat  dan tokoh agama. Hal itu merupakan indikasi dan petunjuk positif dari dinamika perkembangan kehidupan ber agama.

Ketua  Paguyuban Masyarakat Jawa Indragiri Hilir (Pamaji), Sudinoto mengucapkan rasa syukur dan terimaksih kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam menyelenggarakan kegiatan itu. Sebab, menurutnya meski sempat sedikit terlupakan kegiatan grebek suro saat ini kembali bergelora ditengah-tengah masyarakaBupati yang diwakili Kepala BPMPD, H Edy Syafwannur saat memotong tumpeng pada perayaan grebek suro di Kecamatan Kempast.

“Perlu kita sampaikan kegiatan ini bukan miliknya satu etnis, namun semua etnis warga masyarakat kita,”ungkapnya.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Kepala BPMPD Kab Inhil, H Edy Syafwannnur menyebutkan semua itu tidak terlepas dari sosial masyarakat Inhil yang multy etnis dan kultural terutama dalam tatanan hidup yang berbudaya dan bermartabat terutama sebagai keluarga besar masyarakat Inhil.

“Berbagai perbedaan suku bangsa agama, budaya dan macam rupa latar belakang sosial yang melekat pada masyarakat Negeri Seribu Jembatan. Sehingga menjadikan sumber kekuatan yang mendorong setiap warga untuk saling memajukan sikap saling menghormati,”katanya.

Dalam kaitan itu segenap masyarakat Inhil yang berasal dari tanah jawa berupaya secara swadaya dengan penuh rasa kebersatuan sehingga menghidupkan kegiatan gerbek suro yang mengandung nilai pesan-pesan nilai budaya yang adi luhur yang syarat nuasa islami sebagai mana awal mula kegiatan ini di prakarsai oleh para wali Allah di tanah jawa beberapa abad yang lalu.

Dijelaskanya, Kelurahan Kempas Jaya merupakan wilayah permukiman transmigrasi. Seiring dengan berjalanya waktu secara bertahap telah terjadi dinamika perkembangan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya ke arah yang lebih maju dan terpadu meliputi perubahan yang dihasilkan dari berbagai program pembangunan oleh Pemkab Inhil.

“Sehingga perlu apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Kempas. Karena budaya yang ada di Inhil cukup heterogen dan dapat dipelihara dengan baik. Apalagi kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh satu suku, melainkan banyak suku yang ikut berpartisipasi,”tandasnya sambil mengatakan kegiatan tersebut perlu terus dipelihara.

Sementara itu, Kepala Disporabudpar, menyebutkan kebersyukuranya kepad Allah, karena di Inhil yang terdapat banyak etnis namun tetap hidup secara rukun dan damai. Lalu dengan salah satu budaya dan tradisi seperti Gerbek Suro yang dulunya berasal dari masyarakat jawa di Inhil juga bisa terpelihara dengan baik.

“Intinya melalui even budaya seperti ini, kita menginginkan negeri ini selalu diberikan keberkahan, keselamatan agar semua dapat hidup damai sentosa,” jelasnya.(dro/*1)