11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

BLH : Karhutla di Luar HGU PT BNS

Bagikan..

hutanTEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Hasil investigasi  Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir bersama Kantor Kementrian Lingkungan Hidup, KLH Riau  dan petugas dari Polda Riau terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang disebutkan terjadi di areal  PT.Bhumireksa Nusa Sejati (BNS) Kecamatan Pelangiran disebutkan tidak benar. Titik api yang sempat terpantau satelit NOAA 18 beberapa waktu lalu terjadi di luar HGU milik PT.BNS.

Penegasan itu disampaikan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil melalui Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Ardi Yusuf, Ahad (30/6). Ia katakan sesuai dengan hasil vertifikasi hotsport di PT.BNS yang sudah dilakukan, ternyata adanya titik api tersebut berada diluar HGU artinya dilakukan oleh masyarakat setempat. Diduga untuk membuka lahan guna menanam seperti jagung dan tanaman lainnya.

“Dari hasil investigasi lapangan yang sudah dilakukan oleh Tim pemantau pada sekitar HGU milik PT.BNS tidak ditemukan adanya titik api. Diduga timbulnya titik api yang sempat terpantau oleh satelit NOAA 18  dilakukan warga setempat guna membuka lahan,”ujar Ardi Yusuf.

Bahkan dari hasil turun langsung kelapangan di PT.BNS Kecamatan Pelangiran, untuk menghindari terjadinya kebakaran, Kini perusahaan tersebut sudah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 5 kelompok yang sudah terlatih, selain itu pada kawasan HGU juga sudah didirikan 11 titik menara api, guna memantau jika terjadi kebakaran lahan.

Ardi Yusuf meminta kepada seluruh pihak, Perusahaan maupun warga masyarakat, terutama yang akan membuka areal lahan perkebunan hendaknya tetap memikirkan dampak dari kerusakan lingkungan. Apalagi seperti kabut asap yang ditimbulkan akibat pembakaran hutan selalu menjadi isu nasional, sampai-sampai kita mendapat teguran dari Negara tetangga.

“Saya berharap kepada seluruh pihak, Perusahaan maupun warga masyarakat khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir, harus tetap menjaga lingkungan jangan sampai membakar hutan tanpa memikirkan dampaknya,”tegas Ardi Yusuf.

Sumono (42) warga Desa Parit Asia Kecamatan Pelangiran wilayah terdekat kawasan HGU PT.BNS membenarkan bahwa di dekat kebunnya diluar HGU PT.BNS, telah terjadi pembakaran hutan namun siapa pelakunya  ia mengaku tidak mengetahui.

“Memang betul, kurang lebih seminggu yang lalu persis didepan kebun saya ini terjadi kebakaran hutan, tapi pelakunya saya tidak tahu. Pada saat terjadi kebakaran sayapun sempat panik karena asapnya cukup pekat   hingga anak saya yang kecil sempat sesak nafas,”kata Sumono.(dro/*e)