
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Bupati Inhil, H Indra Muchlis Adnan dan ribuan masyarakat Indragiri Hilir (Inhil) menghadiri kegiatan dzikir dan istighotsah bersempena peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 48 Inhil, Ahad (7/7) di Lapangan Upcara Jalan Gajah Mada Tembilahan.
Dalam beberapa tahun kepemimpinan Indra M Adnan, istighotsah sangat bermasayarakat dan sudah menjadi kegiatan rutin tahunan. Oleh karena itu setiap hari besar islam tradisi istighotsah akan terus dipertahankan.
Saat itu orang nomor satu Inhil tersebut mengatakan istighotsah juga sebagai media penyebar syiar islam. Maka itu, Pemkab akan terus memberikan dukungan untuk menggalakan kegiatan ke agamaan. Dengan harapan kegiatan ini dapat terhindar dari berbagai musibah dan mara bahaya.
Sejak dulu dikatakan Bupati, pada hari-hari besar keagamaan Istighotsah sebagai acara yang tak pernah ditinggalkan. Ia menjadi identik dengan nilai keislaman. Dan hal ini tidak mungkin ditinggalkan. Karena sudah menjadi ciri khas. “ Oleh sebab itu setiap hari besar kami selalu mengadakan dzikir dan istighotsah. Meski tradisi itu sudah mulai terkikis didaerah lain,”kata Bupati.
Sebagai salah satu daerah yang mempertahankan tradisi itu, dia juga menitipkan kepada para pemimpin Inhil dan Riau ke depanya, suapaya membudayakanya. Apalagi kala itu salah satu calon Gubernur Riau HM Lukman Edy hadir ditengah-tengah ribuan masyarakat. “Jika nantinya diberikan kepercayaan oleh masyarakat menjadi Gubernur Riau, saya titipkan budaya ini agar tetap dipertahankan,”harapnya.
Melalui istighotsah Bupati yakin dapat dijauhkan dari segala mala petaka. Buktinya Inhil, meski berbeda suku bangsa budaya dan agama namun tetap aman dan damai. Istoighotsah dapat menjauhkan dari berbagai komflik.
Sementara itu Al Ustadt DR Irman Ghani, M. Ag dalam tausiah agamanya mengajak seluruh umuat selalu mengintropeksi diri. Berbuat kebaikan dan meningkatkan iman dan taqwa terhadap Allah SAW, apalagi pada saat bulan puasa. Karena bulan itu menurut Al Ustadt merupakan cermin diri. Disanalah umat bisa melihat karakter yang sesungguhnya.
“Perbanyak berbuat kabaikan. Jangan malu untuk meminta maaf dan memberi maaf. Sebab Islam mengajarkan untuk demikian. Terkadang kita lupa akan kesalahan, kita hanya bisa melihat kesalahan orang. Mulai saat ini mari kita lihat siapa diri kita sebenar-benarnya,” ungkap Al Ustadt.
Selain dihadiri Bupati dan ribuan masyarakat. Acara itu juga dihadiri oleh unsur muspida, Ketua DPRD Inhil, H Raus Walid, Kepala Kemenag Inhil serta tamu undangan lain.(dro/*1)


BERITA TERHANGAT
Kenapa Saat Imlek Hujan Selalu Turun, Ini Penjelasannya
Tahukah Kamu Mengapa Pi Network Dikembangkan Secara Tertutup?
Wajib Tau! Ini Kesamaan dan Perbedaan Utama Antara