Tembilahan (www.detikriau.org) – Keberadaan hutan bakau (mangrove. Red) yang dulunya terdapat hampir diseluruh bagian kawasan pantai Inhil belakangan semakin tergerus. Rimbunnya pohon berhabitat kawasan hutan rawa dengan akar sebagai benteng terjadinya abrasi ini kini terlihat mulai renggang. Kondisi ini dinilai disebabkan adanya penebangan yang tidak terkendali.
Terus merosotnya kawasan hutan mangrove ini mendapat keprihatinan Bupati Inhil, H Indra Muchlis Adnan. Ia berharap rasa keprihatinan ini juga harus tumbuh dihati semua warga Inhil agar bersama-sama dapat melakukan upaya pelestarian.
Penebangan pohon bakau secara serampangan dan dilakukan diam-diam menurut Bupati sama juga dengan melakukan penebangan liar. Jika ini terus berlanjut, maka sangat memungkinkan kekayaan alam yang sangat bermanfaat bagi daerah ini akan terus rusak dan lambat laun mungkin punah.
“Aktivitas penebangan diam-diam seperti ini tentunya bisa masuk ke dalam perbuatan illegal logging (ilog). Jadi oknum yang melakukannya bisa mendapatkan sanksi hukuman pidana. Jarang ada orang yang bisa terlepas dari jeratan hukum yang berkaitan dengan ilog,” Tegas Indra dalam sebuah kesempatan belum lama ini.
Penyebab yang menjadi pemicu maraknya pembabatan kawasan hutan bakau ini dinilai Bupati lebih disebabkan tingginya permintaan masyarakat untuk kebutuhan pondasi bangunan rumah tempat tinggal ataupun ruko. Dihimbau Bupati, sebelumterlanjur nantinya terseret ke dalam tindakan ilog dan mendapatkan hukuman pidana, warga diminta untuk mulai beralih untuk mempergunakan bahan bangunan selain bahan-bahan dari kayu. Apalagi bahan-bahan kayu semakin lama semakin langka dan harganyapun semakin melambung.
“Kalau penggunaan bahan kayu tidak lagi menjadi primadona, maka seara otomatis melakukan ilog tidak akan memberikan janji penghasilan ekonomi yang tinggi lagi karena tidak lagi laku dijual. Jika ini bisa terwujud, hutan bakau tidak lagi terganggu dan dapat kembali tumbuh baik.” Kata Bupati.
Imbas lainnya, suburnya kawasan hutan bakau akan kembali memperbaiki ekosistem alam. Kawasan bakau yang menjadi habitat berbagai hewan air pastinya juga akan kembali membaik.(dro)


BERITA TERHANGAT
Gubri Resmikan dan Serahkan Kapal Roro KMP Berembang ke Bupati Inhil, Optimalkan Distribusi Hasil Bumi
Bupati Inhil H. Herman Hadiri Musrenbang RPJMD 2025–2029 di Gedung Engku Kelana
H Herman Pemimpin Visioner, Pintu Inhil Hebat Terbuka