Tembilahan (detikriau.org) – Bukan baru pertama kali ini, tapi sudah berpuluh-puluh hingga beratur-ratus kali masyarakat mengeluh. PLN Mati, PLN Nggak Beres, PLN Bikin Pusing, PLN PLN PLN PLN, pekik masyarakat pelanggan tanpa pernah bosan. Hasilnya? Nihil. PLN masih seperti yang dulu, tetap tampil seadanya, kerap mati. Masyarakat? nggak ada pilihan, juga tetap butuhin PLN. Apa mau dikata ?
Hari ini, teriakan itupun terdengar lagi. Tia, salah seorang pedagang es rumahan di kota Tembilahan kembali mengeluh. usaha sampingan yang diharapkan akan mampu memberikan tambahan penghasilan rumah tangga itu juga terancam tak mampu berkembang. bukan kesalahan manajemen, tetapi hanya masalah klasik, pasokan listrik PLN kerap terputus. “namanya juga hanya nggandalin pasokan listrik PLN bang. saat PLN kerap mati seperti ini, pastinya usaha akan terganggu. Es nggak mau beku-beku. belum lagi kerusakan peralatan akibat kerapnya pasokan listrik terputus mendadak secara berulang-ulang. mau ngeluh, kemana bang?” Sampaikannya kepada detikriau.org, senin (17/3/2014)
Sebagai pengusaha kecil, untung yang didapat menurut Tia tidaklah seberapa. ia mengaku tidak mampu membeli genset untuk sumber cadangan listrik manalagi menurutnya biaya operasional genset tak mungkin sanggup ditutupi dari keuntungan dagangan kecilnya.
Bukan hanya tia, Rony, karyawan salah satu usaha warnet di kota Tembilahan juga mengeluh. byar PLN memperberat pekerjaannya. Akibat listrik kerap mati hidup membuat ia harus bolak-balik menghidupkan dan mematikan generator cadangan. “Bukan hanya saya, pelanggan juga ikut mengeluh,” Sampaikan Rony.
Sebelumnya, Anggota DPRD Inhil, H Yusuf Said juga pernah meminta agar pihak PLN Rayon Tembilahan bekerja lebih profesional. Jika memang persoalan kerap matinya listrik ini disebabkan kerusakan mesin dan memang mengharuskan dilakukannya pemadaman, harusnya pemadam itu dilakukan secara terjadwal agar masyarakat yang akan mendapat giliran dapat bersiap-siap. “Satu dua kali mungkin saja belum diketahui. tapi jika sudah berkali-kali, harusnya PLN dapat mengantisipasi dan memastikan jadwal pemadaman. kasihan masyarakat. mereka membayar untuk mendapatkan pelayanan PLN tetapi hak mereka tidak diberikan dengan baik,” Pinta Yusuf
Dalam kesempatan itu, politisi dari partai Golkar ini juga meminta, untuk melakukan penambahan mesin pembangkit listrik, PLN kiranya dapat mempertimbangkan dengan baik kebutuhan listrik kedepan. “Penyebab terhambat masuknya Investor ke Inhil, salah satunya adalah persoalan ketersediaan listrik. kita berharap hal ini juga menjadi perhatian pihak PLN dalam melakukan perencanaan penambahan mesin-mesin pembangkit dengan mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang,” Pungkas Yusuf Said kala itu.
Hasilnya, Wallahu a’lam, PLN masih seperti biasa, bak kunang-kunang. (dro/Ahmad Tarmizi)


PLN = nasibmu…!!! Apalagi PLTD…!!
Kalau mau jujur…sebenarnya PLN pun tidak ingin ada kejadian seperti ini! Namun..kekurangan2 yg ada tidak pernah ada perbaikan2 pelayanan kepada konsumen! Masyarakat hanya bisa bersabar.,,,!! Sungguh tak adil dunia PLN & Pelanggan
Setuju. untuk PLN Indonesia. aneh aja, PLN di negara luar kok bisa bagus….kita kapan? umur sudah 68 tahun tapi soal PLN aja tak pernah beres……