
Jakarta, detikriau.org – Sebanyak 2.113 jiwa melayang akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), satu diantaranya adalah warga Korea Selatan, dan 1.309 lainnya hilang.
“Hingga Sabtu (20/10/2018), dampak bencana di Sulawesi Tengah tercatat 2.113 orang meninggal dunia, sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan sebanyak 223.751 orang mengungsi di 122 titik,” tutur Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, leat pesan singkatnya, Sabtu (20/10) malam dilansir dari CNNIndonesia.com
Ia menuturkan, korban meninggal dunia itu tersebar di Kota Palu sebanyak 1.703 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu 1 orang.
“Semua korban meninggal dunia telah dimakamkan, baik pemakaman massal maupun pemakanan keluarga,” imbuhnya.
Sutopo juga mengonfrimasi bahwa salah satu korban yang meninggal adalah seorang warga Korea Selatan yang tewas di reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu. Pencarian korban di reruntuhan hotel itu sendiri sudah dihentikan sejak 8 Oktober.
“Tidak benar, adanya berita yang memberitakan dua orang warga Belanda yang juga menjadi korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan Hotel Roa-Roa,” tukasnya.
“Tim SAR gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas hanya menemukan satu jenasah warga negara Korea Selatan pada 4 Oktober,” imbuh dia.
editor: fsl


BERITA TERHANGAT
Di Halalbihalal IPDN Jatinangor Wamendagri Bima Arya Tegaskan Komitmen Dukung IPDN Lahirkan Lulusan Berkarakter
Isu Dugaan Pengawalan Preman Menuju Universitas Malahayati Dibantah oleh Dandenpomal Lampung : Kami Datang Berdasarkan Surat Perintah dan permohonan Pihak Yayasan
Gubri Abdul Wahid Hadiri Kegiatan Penguatan dan Percepatan Pembangunan Daerah PKB