“kedepan saya berharap tidak lagi ada korban seperti apa yang dialami suami saya. Saya berharap ini akan menjadi yang terakhir”
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) — Usaha Zou beserta Istri Siti Hatinah untuk menuntut sisa pembayaran uang gaji sebesar Rp. 56.200.000 kepada manajemen PERSIH di Tembilahan memang membuahkan hasil. Hanya saja, dari Total haknya, manajemen hanya membayarkan sebesar Rp. 30 juta dan sisanya diminta agar Zou mengiklaskan dengan menandatangi pernyataan agar tidak lagi menuntut secara hukum kepada PERSIH.
“Saya terpaksa harus menandatangani surat pernyataan itu. Kalau tidak bersedia, uang Rp. 30 juta itupun tidak akan mereka berikan. Padahal kami sudah tidak punya biaya lagi untuk bertahan hidup. Biarlah kalau memang hanya senilai ini yang mereka sanggupi, sisanya terpaksa harus saya ikhlaskan walupun dengan perasaan yang sangat-sangat kecewa,”Ungkap Zou.

Menurut penilaian Zou, dalam negosiasi itu ia memperkirakan pihak Manajemen PERSIH mengetahui secara persis ketidakberdayaan dirinya untuk ngotot meminta pembayaran penuh. Tidak menerima apa yang ditawarkan manajemen PERSIH berarti ia harus siap untuk berperkara. “Mereka memang menantang saya untuk membawa ke jalur hukum kalau tidak bersedia menerima apa yang mereka tawarkan. tapi sekali lagi saya katakan mereka tahu secara persis kondisi saya. Mana mungkin kami sanggup membawa persoalan ini ke jalur hukum. Berperkara dengan hukum berarti kami harus memerlukan tambahan waktu dan biaya. Kami tidak memiliki kesanggupan untuk itu. Walaupun hati berontak tetapi dengan mempertimbangkan putri 4 tahun saya yang kini masih menunggu di Jakarta dan Istri saya dalam kondisi hamil 2 bulan, saya terpaksa mengiklaskan,” Ungkap Zou dengan pandangan mata tidak percaya.
Diakhir pembicaraan Zou hanya berpesan untuk membangun sebuah klub bola secara professional haruslah ditangani oleh personil yang benar-benar memahami dan mencintai olahraga bola serta memiliki kepedulian dengan pemain. Zou juga berharap agar pengurus memahami bahwa mengurus Tim Bola sangat berbeda dengan Politik. Ia berharap agar urusan Bola tidak digiring hanya demi kepentingan politik.
Istri Zou, Siti Hatinah, wanita kelahiran Jawa Barat ini berharap agar apa yang dialami suaminya hari ini kedepannya tidak kembali berulang. “kedepan saya berharap tidak lagi ada korban seperti apa yang dialami suami saya. Saya berharap ini akan menjadi yang terakhir. Biarlah hasil sebahagian keringat suami saya itu kita iklaskan untuk pembenahan PERSIH kedepannya,” Ungkapnya mengakhiri. (fsl)


sebagai seorang yang lahir di Inhil, saya merasa malu kepada PERSIH dan pemda jika memang memaksa seorang skuad persih untuk mengikhlaskan haknya setengah dari yang katanya sanggup dibayar oleh manajemen..
benar2 memalukan warga inhil
bikin malu, kalo mau berpekara bawa berkelahi aja pengurus PERSIH tu, atau bawa’in berbunuhan pake badik
kalo aku gitu ku tancapkan banarai lading di meja pengurus PERSIH tu, ayuha handak apa aja
kl yang zou lebih dari 50 jt hanya dibayar 30 juta saja. gimana dengan suami saya? kita hidup dari uang itu… sampai sekarang juga belum dibayar lunas. masa mau semua2 merelakan uang kerja kerasnya? terus siapa yang menikmati? @ketua umum persih, jangan cuma bisa janji saja. jangan cuma nyamankan hidup anda saja. pikirkan nasib orang lain yang bekerja untuk tim anda. tuntaskan tanggung jawab anda sebagai seorang pemimpin! bayar lunas uang semua pemain persih 2011/2012…. bayar lunas uang suami saya