
Tembilahan, detikriau.org – Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Indragiri Hilir melaksanakan pelatihan pembuatan gula semut. Kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Tempuling ini dengan mendatangkan narasumber seorang pengusaha sekaligus produsen gula semut asal Yogyakarta, Agus Wibowo, Senin (14/11/2016)
Diterangkan oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM Inhil, H Dianto Mampanini, SE MT, apa yang disampaikan oleh Narasumber ini diharapkan dapat menginspirasi Masyarakat Inhil khususnya di Kecamatan Tempuling agar juga mampu memproduksi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini.
“Apalagi Inhil selama ini dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki hamparan perkebunan kelapa terluas di dunia,” Sampaikan Dianto dalam sambutannya.
Dikatakannya, masyarakat petani kelapa, khususnya di Inhil selama ini sebahagian besar baru memanfaatkan produksi buah untuk mendapatkan penghasilan.
Akibatnya, kesejahteraan petani hanya bergantung pada tingkat produksi dan harga pasar buah kelapa. Disaat produksi buah meningkat dan harga pasar naik, kesejahtaeraan masyarakat juga akan naik. Namun jika terjadi sebaliknya, penghasilan petani kadang hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga-pun tidak mencukupi.
“Dengan didapatnya tambahan pengetahuan tentang pembuatan gula semut tentunya akan dapat dijadikan salah satu alternatif usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat petani kelapa,” Harap Dianto.
“Disini nantinya akan kita jadikan pilot projek. jika berhasil, maka bisa diterapkan didaerah lain yang juga banyak mempunyai potensi kelapa.” Tuntasnya.
Narasumber, Agus Wibowo dalam pemaparannya menjelaskan bahwa saat ini, dalam satu bulan, produsen gula semut di Yogyakarta setidaknya sudah mampu memproduksi sebanyak kurang lebih 26 Ton dengan harga jual Rp 26 ribu per kilonya.
Hasil produksi gula semut, saat ini tidak hanya dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam Negri. Produksinya bahkan sudah merambah hingga ke mancanegara.
Memenuhi permintaan pasar yang sedemikian besar, Agus mengaku kini sudah melibatkan sedikitnya 500 orang untuk melakukan produksi. Mulai dari petani hingga ke proses pengolahan.
Gula semut yang diproduksi di Yogyakarta tepatnya di Kulon Progo ini terbuat dari nira kelapa kemudian diolah dengan peralatan sederhana seperti open. Bentuknya sama dengan gula kristal pada umumnya hanya saja berwarna kecoklatan.
Selain itu, gula semut ini juga dapat diolah menjadi berbagai varian rasa mulai dari rasa jahe, bandrek, kencur dan sebagainya.
“Saya berharap kepada seluruh peserta pelatihan untuk dapat menyerap transfer ilmu ini dengan baik dan nantinya dapat diterapkan untuk memproduksi gula semut yang memiliki kualitas yang baik.” Pesan Agus.
Untuk diketahui, kegiatan pelatihan pembuatan gula semut ini dilaksanakan selama 3 hari dengan mengikutkan sebanyak 30 orang peserta pelatihan./dro


BERITA TERHANGAT
Tanggal 22 Desember 2016 Up-dating Data Koperasi di Inhil ditarget Tuntas
Rilis Data Kementrian Koperasi Ngawur. Kadiskop UMKM Inhil Mintakan Klarifikasi
Heboh di Medsos Koperasi SUBUR Akan Dibekukan. H Ridwan Sampaikan Bantahan