12 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Diskes Gelar Pertemuan Program KB dan AMP Bagi Petugas Kesehatan

Bagikan..

imageTEMBILAHAN (detikriau.org) – Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar pertemuan program Keluarga Berencana (KB) dan Audit Maternal Perinatal (AMP) bagi petugas kesehatan, Senin (19/10/2015).

Kegiatan yang dipusatkan di aula Hotel Grand Tembilahan ini, diikuti puluhan peserta yang merupakan penanggung jawab program KB dan AMP Puskesmas se-Kabupaten Inhil.

Ketua Panitia Pelaksana, Siti Munziarni SKM, MM dalam laporannya mengatakan, tujuan pertemuan tersebut adalah untuk terlaksananya kegiatan pelayanan KB di Puskesmas maupun jaringannya dan kegiatan AMP, baik di tingkat kabupaten ataupun di tingkat kecamatan.

“Ini semua dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat, khususnya ibu hamil, bersalin maupun nifas, serta pelayanan KB,” kata Siti Munziarni, yang juga menjabat sebagai Kasi KIA, KB dan Gizi Diskes Inhil.

Sementara itu, Kepala Diskes Inhil melalui Kabid PPKDPK, Ns Matzen SKep, MKes dalam sambutannya menjelaskan, untuk Kabupaten Inhil angka kematian Perinatal dan Maternal masih cukup tinggi.

Dimana, hingga Bulan September 2015 lalu kematian ibu mencapai 19 jiwa, kematian bayi 112 jiwa dan kematian balita 4 jiwa, dengan jumlah angka kelahiran sebanyak 5.233 jiwa dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 23.334 jiwa.

Oleh karena itu, untuk menekan angka kematian tersebut adalah dengan semakin ditingkatkannya mutu pelayanan kesehatan kepada ibu dan Perinatal di tingkat pelayanan dasar dan rujukan primer atau yang disebut juga konsep AMP.

“Audit ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi faktor medik, non medik dan faktor pelayanan kesehatan yang berpengaruh kepada kesakitan dan kematian ibu maupun bayi,” terang Matzen.

Selanjutnya, Matzen menuturkan bahwa AMP merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu, serta Perinatal, guna mencegah terjadinya hal tersebut di masa mendatang.

“Proses penelaahan kasus dengan menggunakan berbagai informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat ini, untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan, dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA di suatu wilayah,” imbuhnya. (adi/adv)