16 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Drama Baku Tembak, DPO Dipaksa Bertekuk Lutut

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Drama baku tembak terjadi di Jalan Lintas Provinsi Parit VII Lorong Suhada II Kecamatan Tembilahan Hulu antara petugas Kepolisian yang dibantu personil militer dengan tersangka DPO, Hendro (40). Rentetan tembakan senjata petugas keamanan yang dibalas oleh DPO membuat suasana cukup mencekam. Pengepungan yang berlangsung selama kurang lebih tujuh jam itu juga megakibatkan luka tembak salah seorang petugas kepolisian.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum detikriau.org dilokasi kejadian, pengepungan sudah mulai dilakukan petugas kepolisian sejak pukul 05.00 Wib, Jum’at (16/11). Terlihat puluhan petugas kepolisian bersenjatakan lengkap mengepung sebuah rumah berwarna hijau. Sekali-kali terdengar bunyi letusan senjata api. Tidak berselang lama, terlihat beberapa orang petugas melarikan salah seorang personilnya dengan bagian wajah terlihat berlumuran darah dan langsung dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk mendapatkan perawatan.

Sekira pukul 08.00 Wib, beberapa orang personil berpakaian loreng juga mulai merangsek memasuki TKP memberikan bantuan petugas kepolisian.” TSK bersenjata, sekarang posisinya berada dikolong rumah,”Ujar seorang petugas kepolisian kepada detikriau.org sambil berlari kearah TKP.

Posisi TSK yang bertahan dibawah kolong rumah dengan tubuh terlindung lumpur membuat petugas cukup kerepotan mengetahui secara pasti posisi TSK. Beberapa kali terlihat petugas melakukan tembakan beruntun untuk menekan dan mendesak TSK.

Setelah petugas berhasil semakin menjepit posisi TSK dan akhirnya berhasil menguasai dan naik kerumah berbentuk panggung itu, TSK yang masih berada dikolong rumah masih belum mau menyerah. Wakapolres Inhil, Kompol Yuniar Ari Darmawan SIK beberapa kali memberikan penringatan agar TSK segera keluar dan menyerahkan diri tapi DPO yang dikabarkan Mantan Marinir dengan pangkat terakhir kelasi II ini tetap bungkam dan bertahan.

Tidak habis akal, dikarenakan TKP merupakan daerah rawa dan berair, petugas akhirnya memutuskan untuk mengalirkan setrum listrik mempergunakan sebilah besi panjang dan tidak berselang lama terdengar teriakan suara seseorang, “Ampun pak, saya menyerah,”.

Wakapolres Inhil seketika itu juga meminta TSK untuk melemparkan keluar senjata miliknya. Sekira pukul 12.35 Wib, dari kolong rumah terlihat seseorang dengan tubuh berlumuran lumpur dengan mengenakan rompi anti peluru dan bercelana pendek merangkak keluar. Dilokasi juga ditemui sebilah senjata api laras pendek merk FN 45 buatan USA.

Wakapolres Inhil ketika dikomfirmasi wartawan dilokasi membenarkan bahwa TSK merupakan seorang buron yang masuk dalam daftar DPO.”Dalam setiap kali melakukan aksinya TSK memang terkenal cukup sadis dan selalu mempergunakan senpi. Jika terdesak ia tidak segan-segan membunuh,” Jawab Wakapolres Singkat sambil juga menjelaskan bahwa jaringan kelompok HD ini bukan hanya beraksi di Inhil tetapi juga Yogya, lampung, Medan, Palembang, Padang dan beberapa daerah di Provinsi Riau lainnya.

TSK “HD” yang mengalami luka tembak pada bagian paha atas sebelah kiri langsung dilarikan ke RSUD Puri Husada untuk mendapatkan pertolongan. Sampai berita ini diturunkan belum didapat keterangan secara pasti siapa nama petugas kepolisian yang sempat menjadi korban dalam aksi baku tembak ini. (dro/*0)

Pengutipan berita dan gambar harus mencantumkan detikriau.org atau kami akan tuntut sesuai ketentuan UU yang berlaku