10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

DUA PEMAIN ASING PERSIH TUNTUT PEMBAYARAN KONTRAK

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Dua pemain asing PERSIH asal Kamerun, Bikoy Daniel dan Bekatal Cristian mengaku sangat kecewa. Uang kontrak mereka sejak Desember 2011 hingga April 2012 belum juga dibayarkan oleh pihak manajemen Persih. Kedua pemain berkulit hitam ini berharap agar hak mereka segera diberikan karena mereka mengaku tidak memiliki sumber penghasilan lain lagi untuk bertahan hidup.

Pernyataan ini disampaikan oleh pemain Persih bernomor punggung 23 dan 32 ini saat ditemui detikriau.org dihalaman kantor Bupati Inhil, Senin (11/6). “Terus terang kami merasa seperti dipermainkan untuk menuntut pembayaran apa yang menjadi hak kami. Kita sudah beberapa kali menghubungi Ketua Umum Persih tetapi selalu saja tidak berhasil menemui dengan berbagai alasan. Belakangan ini bahkan sms kamipun sudah tidak lagi mau dibalas,” Ungkap Bekatal kepada beberapa orang wartawan liputan Inhil, Senin (11/6).

Dijelaskan Bekatal, sejak Desember 2011 hingga April 2012, mereka baru menerima pembayaran masing-masing Rp. 10 juta. Jumlah itu menurutnya sesuai perjanjian kontrak, hanya merupakan setengah bulan nilai kontrak.”Sekarang kita sudah tak habis pikir. Kita hidup memang dari Bola. Kalau penghasilan satu-satunya ini tidak kami dapatkan, kami mau biayai hidup dari mana lagi,” Kesal Bekatal dan sempat mengaku saat ini untuk sekedar membeli pempers untuk putranya berusia 6 bulan yang tinggal di Jakarta bersama istrinyapun ia sudah kerepotan.

Menurut Bikoy mantan pemain PSSB Bireun ini, selama ini setiap kali dipertanyakan kepada manajemen Persih mengenai pembayaran kontrak, mereka selalu disuruh untuk bersabar. “Gimana lagi kami harus bersabar, kami juga perlu biaya untuk hidup. Kemaren saat kita hubungi Ketum Persih, dia bilang kita disuruh ke Kantor Bupati. Kita datang, Ketum bilang ia sedang berada di Jakarta. Kita tau dia bohong. Kita tau Ketum ada di Tembilahan. Tolonglah jangan permainkan kami. Kita akan tuntut semua hak kita dibayarkan. Mau pulang, kalau tidak dapat uang kontrak kami dapat biaya dari mana?” Ujarnya dengan nada suara kesal.

Sayangnya, terkait persoalan ini saat dicoba dikomfirmasikan rekan-rekan wartawan melalui sambungan telepon selular Ketum Persih, Rasyid MP tidak bersedia menjawab. (fsl)