
Jakarta – Perwakilan dari masa aksi bela Tauhid Eggi Sudjana membantah aksi massa ditunggangi kepentingan politik. Apalagi saat ini sedang kampanye menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Apa kepentingan politik yang disampaikan? Kan enggak ada. Enggak ada teriak-teriak ganti presiden. Ini murni membela kalimat Tauhid. Ini salah sasaran,” kata Eggi seusai menemui Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, di Kemko polhukam, Jakarta, Jumat (2/11).
Ia menyebut, tuduhan itu sebagai fitnah terhadap aksi bela Tauhid. Karena massa yang ikut demonstrasi bukan massa dari calon presiden (capres) tertentu.
Sebagaimana diketahui, Eggi sendiri sebagai anggota tim sukses dari pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Eggi menjelaskan, yang dituntut oleh peserta aksi adalah adanya pengakuan dari pemerintah bahwa bendera yang dibakar bukan bendera dari organisasi HTI, tetapi bendera Tauhid. Pasalnya, dalam bendera yang dibakar, tidak ada simbol atau tulisan HTI. Bendera itu murni bertuliskan kata-kata Tauhid.
“Yang paling krusial itu menentukan yang dibakar itu bendera apa. Menurut keterangan Wakapolri dari Banser yang bakar dianggap bendera HTI. Sementara HTI sendiri menyatakan eggak ada bendera. Tapi tadi di-update katanya ada. Sementara kita berpendapat itu bendera Tauhid karena yang dibakar eggak ada tulisan HTI,” tutur Eggi.
sumber: suarapembaruan/beritasatu.com


BERITA TERHANGAT
Di Halalbihalal IPDN Jatinangor Wamendagri Bima Arya Tegaskan Komitmen Dukung IPDN Lahirkan Lulusan Berkarakter
Isu Dugaan Pengawalan Preman Menuju Universitas Malahayati Dibantah oleh Dandenpomal Lampung : Kami Datang Berdasarkan Surat Perintah dan permohonan Pihak Yayasan
Gubri Abdul Wahid Hadiri Kegiatan Penguatan dan Percepatan Pembangunan Daerah PKB