13 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Fahmi: Aneh Jika Ada Kelangkaan Solar Subsidi di Daerah

Bagikan..
foto: net
foto: net

JAKARTA (detikriau.org) – Kuota volume solar bersubsidi justru ditambah dari pengkonversian kuota premium yang tidak terserap. Jadi aneh jika ada kelangkaan solar bersubsidi di daerah.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas), Fahmi H Matori. Ia juga mengaku heran akan adanya pemberitaan yang menyebut telah terjadinya kelangkaan BBM di daerah-daerah.

“Saya justru heran kalau telah terjadi kelangkaan BBM Bersubsidi di daerah. Karena kuota Solar bersubsidi justru bertambah karena pengonversian kuota premium yang tidak terserap,” kata Fahmi dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (9/8/2014).

Menurut Fahmi, yang dilakukan oleh pemerintah adalah pembatasan waktu penjualan BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU yang menjual solar di daerah-daerah industri, pertambangan dan perkebunan yang rawan terjadi penyalahgunaan BBM Bersubsidi.

“Itu pun hanya 12 persen dari jumlah total 4800 SPBU yang ada di seluruh Indonesia. Jadi pemerintah tidak melakukan pembatasan kuota Solar Bersubsidi di daerah. Yang kami lakukan itu pembatasan waktu penjualan solar bersubsidinya. Itu pun khusus untuk di daerah-daerah kawasan industri, pertambangan, perkebunan dan wilayah-wilayah yang dekat pelabuhan yang rawan penyalahgunaan solar bersubsidi,” ujarnya.

Fahmi menyatakan bahwa upaya-upaya yang dilakukan pemerintah ini hanya berlaku hingga akhir 2014. Dan upaya-upaya pengendalian BBM Bersubsidi ini dilakukan agar tidak terjadi over kuota BBM Bersubsidi dan penyelamatan keuangan negara.

Untuk menjaga agar tidak terjadi kelangkaan Solar bersubsidi, lanjut Fahmi, BPH Migas akan meminta kepada Pertamina untuk menindak tegas SPBU-SPBU di daerah yang memainkan kuota solar bersubsidi.(*)