TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Bank Indonesia (BI) Pekanbaru menyerahkan bantuan peralatan mesin pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Indragiri Hilir. Penyerahan bantuan program BI Sosial Responsibility ini diterima secara langsung oleh Wakil Bupati Kab. Inhil, H. Rosman Malomo bertempat di halaman kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kab. Inhil di Tembilahan, Kamis (5/7/2012)
Menurut penjelasan Direktur BI Cabang Pekanbaru yang diwakili Deputi Investasi, Abdul Majid Ikram, bantuan ini diberikan setelah mempelajari proposal yang disampaikan oleh DTPHP Inhil. Kegiatan bantuan seperti ini menurutnya adalah kebijakan bersifat nasional. BI diberikan amanah oleh Negara untuk turut berperan aktif dalam mendorong perekonomian daerah khususnya yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan pengendalian harga.
“Mudah-mudahan bantuan ini tidak hanya berhenti sampai disini. Berlanjut atau tidaknya bantuan ini akan tergantung dari penilaian sejauh mana manfaat atas bantuan ini kepada produktifitas dan peningkatan penghasilan petani. Jadi bantuan ini hanya bersifat bantuan awal,” Jelas Abdul Majid Ikram dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati Inhil, H. Rosman Malomo, Ketua DPRD, H. Raus Walid, Kadispertanian Provinsi Riau, Pejabat dilingkungan Setdakab Inhil, Kepala UPTD DTPHP Inhil serta perwakilan gapoktan penerima bantuan.
Wakil Bupati Inhil, H. Rosman Malomo dalam penyampaian kata sambutannya berharap agar gapoktan penerima dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya agar program ini dapat terus berlanjut.
“Kelanjutan bantuan ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Deputy Investasi BI sangat tergantung dari sejauhmana bantuan mesin-mesin ini akan memberikan dampak disektor pertanian terutama dalam meningkatkan pendapatan petani, jadi tolong dimanfaatkan dan dipergunakan dengan benar agar program ini akan terus berlanjut dan gapoktan yang belum mendapatkan bantuan hari ini kedepan juga akan mendapatkan kesempatan yang sama.” Harap Wabub.
Jalin Kemitraan dengan BI
Kepala DTPHP Inhil, Wiryadi menyatakan bahwa tantangan DTPHP di Kab. Inhil saat ini terutama didominasi oleh petani kecil dengan skala usaha kecil, SDM yang rendah, Produktifitas rendah dan keterbatasan permodalan. Keadaan ini menurut Wiryadi berdampak tidak mampunya diterapkan teknologi yang tepat sehingga akan berimbas kepada rendahnya kualitas hasil pertanian di pedesaaan.
Pemanfaatan rata-rata lahan pertanian pertahun di Kab. Inhil rata-rata sebanyak 32.460 Ha atau 65,65 persen dari luasan areal pertanian. Tahun 2011, pemanfaatan lahan sebanyak 33.597 Ha dengan tingkat produksi rata-rata sebesar 3,86 Kuintal gabah kering panen per Hektar.
“Produksi yang mampu dihasilkan ini tentunya terbilang masih sangat rendah jika dibandingkan dengan daerah lain yang lebih maju dalam pengolahan usaha tani,” Jelas Wiryadi.
Rendahnya produksi pertanian ini menurut Wiryadi diantaranya disebabkan oleh kurang berdayanya petani dalam menerapkan teknologi terutama dalam penerapan benih unggul dan bermutu, pengolahan lahan yang kurang sempurna yang disebabkan ketidakmampuan petani memenuhi peralatan mesin pengolahan lahan pertanian serta penanganan Pasca Panen yang kurang baik.
“Kerjasama yang kini kita bangun dengan BI PKU ini diantaranya ditujukan untuk meningkatkan SDM petani, petugas, dukungan penyedian sarana dan prasaran produksi serta pemodalan di bidang pertanian.” Jelas Wiryadi.
Bantuan mesin-mesin pertanian dari Bank Indonesia kali ini berupa 3 mesin Hydrotiller dan 5 buah power threser. Setelah bantuan diterima dari Deputy Investasi BI PKU, Wabub langsung menyerahkan secara langsung kepada perwakilan kelompok tani. (fsl)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi