Tembilahan, detikriau.org – Berakhirnya bulan juli 2016 hanya dalam hitungan jam. Namun hingga detik ini proses lelang 8 paket pekerjaan peningkatan badan jalan belum juga ada tanda penyelesaian. laman lpse.inhilkab.go.id masih seperti sebelumnya. Belum menampilkan siapa pemenang .
Apakah benar ancaman “juragan” untuk melakukan lelang ulang akan terbukti jika “upeti” belum juga ada kepastian?
Sejak mendapat kabar “katanya” pemenang lelang akan segera tayang, detikriau.org hampir merasa melonjak kegirangan. Girang membayangkan akan impian masyarakat untuk mendapatkan jalur jalan yang refresentatif setidaknya akan mulai menjadi kenyataan. Berkali-kali, laman publikasi lelang paket pekerjaan proyek pemerintah itu di “rambah”. Hasilnya, “nihil” satu titik-pun item lelang dari 8 paket pekerjaan yang didanai DAK-APBN itu belum tampak ada perobahan. Pupuskah impian masyarakat ?
Lagi suara sumber detikriau.org terdengar dihujung speaker handphone, suaranya lemah. Menurutnya sembari memastikan, perburuan “upeti” masih terus dimintakan. Bahkan ia memastikan orang-orang “juragan” hari ini ada di Tembilalhan.
“Hari ini Fortuner BM 1….. V… ada di Tembilahan. Itu orangnya “juragan”, Kata sumber memberikan informasi secara singkat, ahad (31/7/2016)
Dalam pemberitaan sebelumnya, sumber memberikan keterangan bahwa si“juragan” memberikan ancaman jika permintaan “upeti” sebesar 15% tidak dipenuhi, mereka memastikan akan melakukan proses ulang tender.
“……… Jika tidak sanggup, mereka mengancam dan berani memastikan untuk kembali melakukan proses ulang tender,” sampaikan sumber kemaren
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Inhil Iwan Taruna dikomfirmasi melalui sambungan selularnya mendesak Pemerintah Kabupaten untuk memastikan 8 paket pekerjaan peningkatan badan jalan bernilai ratusan miliar dari DAK APBN tahun ini juga harus terlaksana.
“Pekerjaan itu harus terlaksana tahun ini juga. Tidak ada lagi penundaan lelang. Apapun alasannya,” Peringatkan Iwan melalui detikriau.org, jum’at (29/7/2016)
Menurut pria yang biasa disapa singkat IT ini, tuntasnya pekerjaan itu sudah menjadi impian besar masyarakat. Dengan tuntasnya pekerjaan pastinya akan mempermudah arus tranportasi orang dan barang.
“Efeknya peningkatan ekonomi masyarakat. Hari ini dananya sudah tersedia, jadi jangan sampai tidak terlaksana.” Tegasnya
Sebelumnya juga dikomfirmasi terpisah, Herman salah seorang warga Tembilahan berharap agar proses penentu pelaksana pekerjaan tidak diwarnai dengan tindak kecurangan, apalagi dengan memberikan biaya diluar keharusan demi sebuah pekerjaan. Jika ini sampai terjadi dia berani memastikan output akhir suatu pekerjaan tidak akan maksimal.
“Masyarakat berharap aparat hukum tidak tutup mata dan pastinya harus turut melakukan pengawasan agar persoalan ini tidak sampai terjadi demi memberi jaminan hak masyarakat untuk menikmati hasil maksimal dari suatu pekerjaan proyek pemerintah tidak sampai menjadi korban.” Pintanya.
Tanpa bisa memperoleh klarifikasi jelas dari pihak-pihak terkait pelaksanaan proses lelang paket ini, detikriau.org hanya bisa menunggu, siapa yang kuat?, kepentingan masyarakat ataukah desakan “juragan”?/ dro.


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi