15 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Harga Gas Subsidi “Mencekik”, Masyarakat Pinta Pemerintah Serius Lakukan Pengawasan

Bagikan..

“penyalur resmi LPG 3 Kg kerap berdalih gas kosong, namun di warung-warung kecil Gas subsidi ini cukup mudah didapatkan, tetapi tentunya dengan harga jual yang sudah sangat jauh melambung”

“bukan hanya di pengecer warung kecil, di Tembilahan, LPG tabung melon juga ditemukan diperjualbelikan dipinggir-pinggir jalan bersamaan dengan penjualan minyak bensin eceran.”

Ilustrasi: Net

Tembilahan, detikriau.org – Masyarakat meminta Pemerintah untuk serius lakukan pengawasan distribusi LPG 3 Kg bersubsidi. Penyaluran yang tidak tepat sasaran disinyalir kerap menjadi pemicu melambungnya harga jual.

Salah seorang warga Tembilahan Hulu, Rulah mengaku dalam beberapa hari ini “pedagang pengecer” melepas harga gas subsidi itu dikisaran harga Rp 35 ribu – Rp 38 ribu. Jauh melambungnya harga jual diatas harga normal ini dipastikannya akan menambah berat beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“yang jelas ini sangat memberatkan. Hari ini mencari penghasilan semakin susah. Hampir semua barang kebutuhan pokok melonjak, termasuk LPG 3 Kg. yang mejadi pertanyaan, bukankah gas 3 Kg ini sudah disubsidi pemerintah. Lantas kenapa harganya masih mahal? “ Pertanyakan Rulah melalui detikriau.org di Tembilahan.

Diterangkan Rulah, pedagang-pedagang di kios kecil mengaku pasokan LPG 3 Kg minim. Akibatnya mereka harus membayar lebih tinggi dari pemasok untuk mendapatkannya. Agar tidak merugi, pedagang mengaku juga terpaksa harus menaikan harga jual.

Senada, Atan warga Kecamatan Tembilahan Hulu lainya pun menyampaikan keluhan terkait hal ini. Bahkan Atan mengaku sangat heran, penyalur resmi LPG 3 Kg kerap berdalih gas kosong namun di pengecer warung kecil Gas subsidi ini cukup mudah didapatkan, tetapi tentunya dengan harga jual yang sudah sangat jauh melambung.

“Sepengetahuan saya, LPG subsidi hanya boleh disalurkan oleh penyalur resmi. Lantas pertanyaannya apakah pedagang warung-warung kecil itu penyalur resmi? Jika tidak, kenapa mereka bisa mendapatkannya?,” Pertanyakan Atan

Bahkan yang lebih patut dipertanyakan, ditambahkan Atan, bukan hanya di pengecer warung kecil, di Tembilahan, LPG tabung melon juga ditemukan diperjualbelikan dipinggir-pinggir jalan bersamaan dengan penjualan minyak bensin eceran.

Diakhir pernyataannya Atan berharap Pemerintah untuk lebih memperketat pengawasan agar triliunan alokasi dana yang digelontorkan pemerintah untuk masyarakat miskin itu tidak diselewengkan.

Reporter: Am