12 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Harga Premiun di Tingkat Pengecer Bervariatif

Bagikan..

bensinTEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan Premium, saat ini harga ditingkat pengecer dijual bervariatif  mulai dari Rp 7.500 sampai dengan 8.000 perliternya.

Ada yang menilai harga tersebut mahal dan ada pula yang mengaku harga itu masih sebatas wajar. Umumnya mayoritas pengecer premium di Kota Tembilahan menjual kepada konsumen dengan harga Rp8.000 perliter.

“Memang beginilah kondisinya. Habis kita mau gimana lagi, minyak sangat kita butuhkan. Saya rasa wajar saja kalau pengecer menjual Rp 7.500 sampai Rp 8.000 perliter. Karena mereka juga beli dengan harga mahal,” ungkap Iza warga Tembilahan.

Berbeda dengan Anggi, Mahasiswa Semester IV Fakultas FKIP Unisi Tembilahan. Sebagai seorang mahasiswa harga Rp 8.000 perliter terbilang cukup tinggi. Apalagi bagi dirinya yang belum menghasilkan uang sendiri.

“Kalau saya pribadi lebih memilih membeli premium ke SPBU. Walau sedikit ngantri. Sebab, di pengecer mahal bagi saya,” jawabnya, Selasa (2/7).

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) harus mengambil sikap terhadap sikap para pengecer BBM yang sengaja mempermainkan harga. Sebelum pemerintah menaikan harga BBM, ditingkat pengecer BBM jenis premiun hanya Rp 6.000 perliter.

Kepala Disperindag Inhil, H Rudiansyah mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya penjualan BBM dengan harga tinggi pihaknya akan menggelar rapat teknis soal tersebut. Bersama pihak terkait dirinya mencoba mencarikan solusi, supaya pembeli dan penjual sama-sama tidak keberatan.

Pada umumnya konsumen atau pembeli di Kota Tembilahan tidak semuanya memilih SPBU atau APMS. Apalagi kendaraan roda dua, mereka lebih suka membeli premium di pedagang eceran yang ada dipinggir jalan.

“Kami tetap melakukan pengawasan. Biasanya masyarakat kita tidak terlalu mempersoalkan harga yang masih mereka anggap wajar. Kecuali sudah terlalu mahal baru banyak yang mengeluhkan,” imbuhnya sambil mengatakan pengawasan harus dilakukan secara bersama agar tak terjadi penyimpangan.(dro/*1)