
Tembilahan (www.detikriau.org) – Bupati Inhil, H Indra Muchlis Adnan berharap momen helat religius haul Syech Abdurrahman Siddiq bin syech muhammad afif al banjari dapat dijadikan salah satu sarana untuk lebih mengenal keikhlasan perjuangan Mufti Kerajaan Indragiri ini dalam membimbing ummat di jalan kebenaran.
Harapan ini disampaikan Bupati dalam kata sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten I Setdakab Inhil, Darussalam pada peringatan haul syech Abdurrahman Siddiq ke 76 di Masjid Al Hidayah, Kampung Hidayat, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Kamis (13/6)
“Selain mengenang keikhlasan Beliau membimbing ummat di jalan kebenaran, momen peringatan seperti ini juga sangat baik dijadikan sebagai kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat iman kita pada Islam,“Pinta Bupati.
Disampaikan Bupati, Syech abdurrahman shiddiq atau yang lebih dikenal dengan panggilan kehormatan “tuan guru” adalah seorang ulama besar yang kharismatik. beliau pernah menjabat mufti kerajaan indragiri dari tahun 1910 s/d 1937. beliau adalah sosok ulama yang cerdas, terbukti dengan banyaknya tulisan-tulisan beliau yang dijadikan rujukan. fakta ini menjadikan syech abdurrahman shiddiq tidak hanya dikenal di indragiri saja, bahkan nama beliau cukup tersohor di negara-negara tetangga, seperti malaysia dan singapura.
“Kedepannya adalah tugas kita bersama untuk melanjutkan perjuangan Beliau. Mulailah dari keluarga. Biasakan hidup berkeluarga dalam nuansa yang Islami, agar terbiasa menjalani kehidupan dunia dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam. Hal ini penting untuk membangun karakter anak-anak kita yang kelak akan menjadi penerus pembangunan,”Ujar Bupati
Dalam pembacaan Manaqib (riwayat hidup) Tuan Guru Sapat oleh Ketua Yayasan Syekh Abdurrahman Siddik Al-Banjari, HM Ali Azhar disampaikan, bagi kaum muslimin yang mengikuti perjalanan hidup seorang waratsatul anbiya’, maka akan membawa keberkahan dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Dijelaskannya, Syech Abdurrahman Siddik Al-Banjari dalam menjalankan dakwahnya dan mengajar umat pada masa itu tidak kenal pamrih. Bahkan, selama menjabat sebagai Mufti Kerajaan Indragiri beliau tidak mau menerima gaji. “Beliau masih keturunan dari dua tokoh penyebar Islam di Nusantara, yakni Pangeran Diponegoro dan Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari,” sebutnya.
Sebelumnya, Rabu malam digelar pengajian dan Maulid Al-Habsyi serta Barzanji di makam Syekh Abdurrahman Siddik Al-Banjari. Bahkan, peziarah yang datang bergiliran menggelar pengajian sampai Kamis dinihari.
Ribuan kaum muslimin yang hadir dalam khaul tuan syech ini bukan hanya berasal dari Inhil, tapi juga dari Palembang, Sumsel dan Kalimantan Selatan. Mereka dengan khidmat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. (dro)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi