Tembilahan (detikriau.org) – KNPI Inhil berharap Komnas Perlindungan Anak segera turun ke Desa Pungkat. Hal ini dinilai penting untuk menghilangkan traumatis terhadap anak-anak khususnya pelajar SD pasca penjemputan paksa terduga kasus pembakaran alat berat milik PT SAL oleh aparat kepolisian.
Dikatakan wakil ketua KNPI Inhil, Hidayat Hamid, dari pantauan langsung ke Desa Pungkat, pasca aksi yang menghebohkan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Gaung itu, aktivitas belajar mengajar disebuah Sekolah Dasar (SD) setempat masih lumpuh.
“Harus ada tindakan segera. Jika gangguan fsikologis yang dialami anak-anak berlangsung lama tentunya akan sangat berdampak tidak baik kepada kejiwaan mereka dan mengancam kemajuan pendidikan di Desa setempat,” Sampaikan Hidayat Hamid kepada detikriau.org. kamis (14/8/2014)
Ditambahkannya, dalam kunjungan ke Desa pungkat baru-baru ini, salah seorang Ibu warga desa setempat, Asiah, menyatakan bahwa pasca kejadian itu jangkan untuk mengurus sekolah anak-anak, untuk makanpun ia sudah susah.
“Anak saya juga katanya takut untuk keluar rumah.” Ujar Asiah
Dikatakannya juga, saat ini keberadaan beberapa orang tenaga pengajar termasuk kepala sekolah juga belum diketahui. Sebab saat penyisiran oleh aparat kepisian sebahagian besar kaum laki-laki yang ada di Desanya melarikan diri tanpa arah yang jelas.
Diakhir kalimatnya ia juga meminta untuk dilakukannya penyelidkan independent terkait kemungkinan terjadinya tindak pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat. (Ahmad tarmizi)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi