13 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Hindari Kerusuhan, Lapas Tembilahan Utamakan Penuhi Kebutuhan Dasar Warga Binaan

Bagikan..
Kepala Lapas Tembilahan Tommy K
Kepala Lapas Tembilahan Tommy K

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) –  Menghindari terjadinya konflik dan kerusuhan antara penghuni lapas, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tembilahan punya cara tersendiri. Meski menyandang status over kapasitas dan minimnya anggaran, namun menyediakan sarana dan fasilitas yang layak bagi penghuni lapas menjadi hal yang paling penting.

Ditemui diruangan kerjanya, Kalapas Tembilahan Tommy K mengatakan, saat ini pihaknya selalu memberikan pelayanan yang baik sesuai peraturan dan tidak melanggar HAM, serta selalu meningkatkan kewaspadaan

“Potensi itu tetap saja ada, yang terpenting tentunya upaya kita untuk meminimalisir dan mengantisipasi hal itu berkembang. Seperti dengan selalu memberikan himbauan akan aturan-aturan  yang berlaku dan yang terpenting selalu mengupayakan semua kebutuhan dasar warga binaan dapat terpenuhi,” jelas kalapas kemaren.

Sejak ia mulai memimpin Lapas Tembilahan, ia mengaku terus melakukan pembinaan dan melakukan berbagai pembenahan. Hasilnya, fasilitas dasar yang dibutuhkan para tahanan seperti poliklinik, rumah ibadah dan sarana lainya kini sudah tersedia. Meskipun jumlah tahanan mengalami over kapasitas (544 napi. Red) dengan selalu terjaganya kesehatan dan kebersihan lingkungan tidak banyak napi yang menderita penyakit.

“Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi tentunya dapat memicu amarah para napi karena beranggapan tidak lagi mendapatkan hak sebagai manusia. Oleh karenanya hal ini selalu menjadi perhatian utama kita,” Tegas Kalapas.

Tak hanya itu, pemberdaayaan dengan pembinaan yang dilakukan oleh petugas lapas juga terlihat nyata dibangunan lapas. hampir sebagian besar taman, kolam, hiasan bangunan dan kerajinan tangan lainya merupakan buah karya para warga binaan lapas Tembilahan.

“Sudah banyak yg kita hasilkan dan diantaranya sudah ada yang terjual, termasuk desain bangunan lapas. kita bimbing para napi untuk melakukan kreatifitas mereka seperti mencat dan membuat struktur bangunan lain,” jelasnya.

Terkait dengan kekurangan yang dirasakan saat ini, pihak lapas Tembilahan terus mengajukan usulan penambahan bangunan atau anggaran untuk melakukan perbaikan dan penambahan gedung. Namun hal ini belum terwujud mengingat keterbatasan anggaran.

“Tak hanya over kapasitas dan kesederhanan lainya, namun disisi lain petugas kita juga sebenarnya kurang. Namun hal ini tentunya tidak bisa dijadikan alasan kita untuk menjalankan tugas.,” pungkas Tommy.(dro/*r)