Tembilahan (detikriau.org) – Lama dinanti, akhirnya butiran air hujan mengguyur kota Tembilahan dan sekitarnya. Hujan lebat itu turun pertama kali sekitar pukul 09.15 Wib dan berulang pada sore dan malam hari. Selasa (27/10/2015).
“Alhamdulillah, sudah cukup lama hujan tidak turun. Meski tidak berapa lama, rahmat Tuhan ini tentunya wajib kita syukuri,” Sampaikan salah seorang warga Tembilahan Hulu, Budi
Tidak turunnya hujan hampir 5 bulanan belakangan ini menurut Budi membuat tanah menjadi gersang, tanaman merangras dan warga kesulitan mendapatkan air bersih.
“mudah-mudahan dengan turunya hujan ini asap pekat yang menyelimuti kota Tembilahan dan sekitarnya akan segera hilang,” Harapnya.
Turunnya hujan kali ini memang terbilang cukup lebat, tanam menjadi basah dan daun-daunan terbasuh dari debu.
Kemarau panjang, tanah menjadi kering dan menimbulkan kebakaran lahan dan hutan, termasuk di kabupaten Inhil. Akibat kejadian yang terus berulang setiap tahunnya ini, berbulan-bulan masyarakat harus rela menghirup udara tidak sehat.
Bukan hanya menggangu kesehatan, bencana kabut asap ini juga menjadi penyebab terhambatnya proses belajar mengajar. Aktivitas dihampir seluruh jenjang pendidikan terpaksa dilliburkan. Masyarakat berharap kejadian serupa ini dapat diantisipasi pemerintah sedini mungkin dengan melakukan langkah pencegahan agar tidak terus berulang-ulang. (Am)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi