
Tembilahan (www.detikriau.org) –H Indra Muchlis Adnan, mengajak seluruh Mahasiswa untuk bersama-sama membesarkan UNISI. Jika ada persoalan, ia meminta untuk disampaikan melalui Presiden Mahasiswa agar dapat dicarikan jalan penyelesaian terbaik.
Permintaan ini disampaikan Indra Muchlis Adnan dihadapan puluhan Mahasiswa yang menggelar aksi demontrasi mejelang pelantikan rektor baru UNISI, Dr Ririn handayani, senin (16/9). Dalam kesempatan itu, Indra juga dengan tegas memberikan apresiasi atas aksi kalangan Mahasiswa ini. Ia juga menyebut tidak ingin melihat mahasiswa melempem dan bungkam. pengawasan dan kritikan terhadap berbagai kebijakan kampus yang ditujukan untuk melakukan perbaikan adalah sebuah tindakan yang baik.
“Saya juga lama berkecimpung sebagai aktifis kampus. Protes dan penyampian pendapat itu juga diperlukan agar terciptanya pengawasan yang baik. Hanya saja saya menyarankan agar berbagai persoalan itu tidak mesti disalurkan melalui aksi demontrasi tetapi salah satunya bisa disampaikan melalu Presiden Mahasiswa agar bisa dirembukkan dan dicarikan jalan penyelesaian terbaik,” Ujar Indra dihadapan massa demontrans.
UNISI bukan dibiayai oleh Pemerintah Daerah. bahkan gedung yang ada saat ini hanya bersifat pinjaman. Semua pembiayaan didanai sendiri oleh UNISI.
Dikatakannnya, sejak awal berdiri, pembangunan UNISI semata ditujukan untuk memudahkan seluruh masyarakat Inhil mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi. Masyarakat Inhil tidak perlu lagi harus menyekolah anak-anak mereka keluar daerah. Jika tidak dibantu dan dijaga bersama, bukan mustahil kampus yang sudah memiliki ribuan mahasiswa akan terhambat dan pada akhirnya tutup. Untuk membiaya pendidikan, UNISI memerlukan biaya yang tidak sedikit termasuk biaya gaji tenaga dosen tidak didapatkan secara gratis. Dinilai Indra, pembebanan biaya bagi mahasiswa UNISI saat ini masih jauh lebih murah dibandingkan Universitas lainnya.
Terkait kebijakan menunjuk seorang rektor kata Indra ada aturan dan syarat yang mesti dipenuhi. Salah satunya, minimal haruslah seorang bertitel doktor dan itupun bukan doktor lulusan baru namun harus sudah memiliki pengalaman yang mencukupi.
Sebelum menetapkan pilihan kepada Dr Ririn handayani sebagai rektor UNISI menggantikan Prof Sopian Hamim, Indra menyebut sudah berusaha menawarkan kesempatan ini kepada beberapa orang yang memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan yang diharuskan. Namun tidak ada satupun yang bersedia karena imbalan gaji yang diberikan relatif kecil dibandingkan dengan menjadi rektor di Universitas lain.
Ia meminta agar kalangan Mahasiswa memberikan kesempatan bagi Dr Ririn untuk memberikan karyanya dalam rangka membangun UNISI.
“Kalau memang anda-anda mahasiswa tidak ingin bekerjasama membesarkan kampus ini, anda tandatangani pernyataan dan kalau perlu, besok kampus ini kita bubarkan,” Ancam Indra.
Terkait tuntutan mahasiswa mengenai terhambatnya pemberian beasiswa, menurut Indra, urusan beasiswa bukan kebijakan UNISI. Pihak UNISI hanya sebagai penerima bantuan Beasiswa yang disalurkan oleh Pemkab Inhil.
Beasiswa didanai melalui Program Beasiswa Abdi oleh Pemkab Inhil. hanya saja ada kesalahan pengurusan sehingga menjadi temuan BPK. Namun tahun ini sudah selesai dan kembali bisa dicairkan. “Kesalahan juga dari kalangan mahasiswa. Ada yang sengaja berbohong, mengambil tapi tidak kuliah dan akhirnya jadi temuan BPK. Makanya pencairannya sempat terhambat,” Terang Indra sambil kembali menegaskan bahwa UNISI hanya sebatas penerima bantuan.
Persoalan baju KKN mahasiswa yang juga sempat diprotes kalangan demonstrans diakui Indra memang ada masalah. Oleh sebab itu juga perlu adanya pembenahan dan evaluasi kembali.
Diakhir katanya, Indra juga meminta mahasiswa terus mengawasi jalannya kampus UNISI agar dapat terus besar dan berkembang. Jika memang menemukan adanya tindakan melawan hukum, Indra meminta kalau perlu langsung disampaikan kepihak aparat hukum. Tapi harus ada bukti jelas bukan hanya sekedar bisa menuduh.
“Saya tidak ingin ada koruptor di kampus ini. Ini kampus perjuangan bagi seluruh masyarakat Inhil. harusnya kita jaga secara bersama-sama agar mampu memberikan manfaat terbaik bagi generasi penerus negri ini,” Pungkas Indra.
Usai mendengarkan penjelas Indra, puluhan massa demontrans mengaku cukup puas. Menurut mereka, unjuk rasa yang mereka laksanakan sebagai bentuk tidak adanya penjelasan yang disampaikan secara gampalng terkait berbagai hal yang mereka tuntut.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa dibawah koordinator lapangan, Ahmadi menggelar aksi demontrasi dihalaman sekretariat kampus UNISI, Tembilahan.
Dalam orasinya, beberapa tuntutan yang disampaikan massa demonstran diantaranya penolakan pelantikan Dr Ririn Handayani sebagai rektor UNISI. Menuntut kejelasan penyaluran bantuan Beasiswa. Kemudian keluhan tingginya uang pembayaran biaya semester serta ketidakjelasan baju seragam KKN mahasiswa. (dro)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi